Moya Segera Gantikan ATB Kelola Air Bersih di Batam, Tenaga Ahli Didatangkan

Moya Segera Gantikan ATB Kelola Air Bersih di Batam, Tenaga Ahli Didatangkan

Plh Kepala BP Batam, Purwiyanto. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto memastikan proses pengakhiran masa konsesi dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB) berjalan dengan baik.

“Proses pengakhiran berjalan lancar, meskipun dari segi waktu memang makin mendesak,” ujarnya saat dijumpai di Gedung BP Batam, Senin (26/10/2020).

Pihaknya menargetkan 14 atau 15 November 2020, proses serah terima berjalan dengan lancar, agar pelayanan air bersih di Batam tidak terganggu.

“Kami berusaha untuk menjamin pelayanan air bersih tidak terganggu. Sudah banyak yang telah kami lakukan untuk menjamin hal tersebut,” kata dia.

Purwiyanto mengaku tidak memiliki keraguan karena perusahaan tersebut termasuk perusahaan berpengalaman yang telah mendapatkan berbagai prestasi.

“Ketika BP Batam memilih kami (PT Moya Indonesia) tentu kita berharap proses kedepan berjalan dengan baik,” ucapnya.

Terkait Sumber Daya Manusia (SDM), Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin mengatakan PT Moya Indonesia akan mendatangkan beberapa tenaga ahli mereka pada awal November mendatang. Tenaga ahli itu akan mengisi posisi kunci nantinya.

“Kami memang mempersyaratkan di dokumen tender bahwa mereka harus memiliki tenaga kerja yang sudah berpengalaman selama 10 tahun di bidang pengelolaan air,” kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya meyakini posisi kunci tersebut sudah dipersiapkan dengan baik. Selain mengenai SDM, BP Batam juga menekankan bahwa PT Moya Indonesia harus mempersiapkan sistem.

Jaringan listrik saat masa transisi juga harus tetap menyala. Untuk itu, Syahril mengatakan pihaknya telah menghubungi B'right PLN Batam.

 

“Kami sudah koordinasi dengan PLN supaya tidak ada pemutusan, agar terjamin kesinambungan pelayanan,” ucap dia.

PT Moya Indonesia ditunjuk untuk menggantikan ATB mengelola sistem pengelolaan air minum (SPAM) di Batam selama 6 bulan. Hal ini setelah masa konsesi pengelolaan SPAM selama 25 tahun terakhir antara BP Batam dengan ATB berakhir November 2020.

Moya akan mengelola SPAM di Batam selama enam bulan periode transisi, sebelum diambil alih oleh BP Batam.

Setelah itu, lelang berikutnya akan dibuka untuk kerja sama operasional (KSO) oleh BP Batam.

Kepala BP Batam Rudi, sebelumnya menjelaskan, sistem pengelolaan air baku di Batam dibagi dua yaitu, pemeliharaan waduk dan distribusi air.

"Nanti Januari 2021 sudah mulai kita buka resmi untuk KSO, jadi bukan seluruhnya (pengelolaan air) diserahkan pada swasta," ujar Rudi.

Dalam KSO tersebut, BP Batam akan berperan mengelola operasional pengelolaan air ke rumah-rumah serta pelayanan air bersih.

Sedangkan pihak swasta yang menang lelang akan mengelola dan merawat air baku di waduk Kota Batam. Sudah menjadi aturan bahwa pengelolaan layanan air bersih tidak boleh dikuasai sepenuhnya oleh swasta.

Menurut Rudi, swasta nantinya akan bertanggungjawab atas ketersediaan air di Kota Batam dan pemeliharaan kondisi waduk. Hal ini termasuk pengelolaan air limbah rumah tangga di Kota Batam.

"Nanti pihak swasta bisa menghitung berapa kebutuhan air bersih di Batam selama setahun, sehingga tidak ada lagi nanti air mati bergilir," jelas Rudi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews