Gas Langka, Seorang Warga Tanjungpinang Akhirnya Tewas Usai Antre Elpiji 3 Kg

Gas Langka, Seorang Warga Tanjungpinang Akhirnya Tewas Usai Antre Elpiji 3 Kg

Ilustrasi antrean warga membeli elpiji 3 kg. (Foto: Antara)

Tanjungpinang - Kelangkaan gas bersubsidi 3 kilogram di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau dalam beberapa pekan terakhir benar-benar menguras energi dan emosi warga.

Warga harus menunggu dan mengantre selama berjam-jam saat stok gas tersedia. Mereka harus berpacu dengan waktu agar dapat kebagian bahan bakar memasak itu.

Tak hanya menguras energi dan waktu, namun ada juga warga yang meninggal dunia setelah sempat pingsan saat mengantre gas bersubsidi ini.

Warga tersebut diketahui bernama Ajis, seorang pria berumur 73 tahun. Dia diketahui merupakan penduduk Kecamatan Bukit Bestari.

Kapolsek Bukit Bestari, AKP Anak Agung Made Winarta menyebutkan Ajis meninggal dunia di rumah sakit pada Selasa (27/10/2020).

Berdasarkan keterangan keluarga, Winarta menyebut Ajis mengantre gas di Swalayan Istana Jalan Ir Sutami Tanjungpinang sejak subuh pada Senin (26/10/2020).

"Dari subuh sudah meninggal rumah dan tak sempat makan, ia memiliki penyakit kolesterol dan tensi," sebutnya.

Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan karyawan Istana Swalayan, Ajis mengalami pingsan saat antre gas elpiji 3 kilogram.

"Setelah pingsan diberikan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Sebelum pingsan, Ajis sempat cekcok dengan pembeli lainnya yang ikut antre. "Bapak itu sempat adu mulut sama pembeli lainnya, tak tahu masalah apa, tiba-tiba pingsan," kata Apriyani, salah satu karyawan swalayan itu.

Belum diketahui penyebab pria itu pingsan usai marah-marah. Diduga terkena serangan jantung.

Ia menyebutkan, pria itu dilarikan ke rumah sakit oleh pihak kepolisian. Kepalanya pun terbentur benda keras saat jauh pingsan dan berdarah. "Tadi katanya ada keluar (darah) dari kepala," sebutnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews