Sektor Migas Dongkrak Nilai Ekspor Kepri 3,72 Persen

Sektor Migas Dongkrak Nilai Ekspor Kepri 3,72 Persen

Ilustrasi.

Tanjungpinang - Sektor minyak dan gas (migas) mendongkrak kenaikan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu Agustus hingga September 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat sektor migas menyumbangkan kenaikan ekspor sebesar 3,72 persen.

"Ekspor Kepri bulan September 2020 naik menjadi US$ 1,028,46 juta dibanding bulan Agustus 2020 yang hanya sebesar US$ 991,55 juta," kata Kepala BPS Kepri, Agus Sudibyo, Jumat (16/10/2020).

Agus menjelaskan, kegiatan ekspor migas bulan September 2020 naik sebesar 28,46 persen dibanding bulan Agustus 2020. 

Ada tiga sektor utama pemicu meningkatnya ekspor migas tersebut, antara lain ekspor gas alam naik sebesar 25,58 persen, yaitu dari US$ 133, 257,95 juta di Agustus 2020 menjadi US$ 167,350,22 juta di September 2020.

Kemudian, ekspor hasil minyak naik sebesar 31,77 persen, yaitu dari US$ 22,471,34 juta di Agustus 2020 menjadi US$ 29,610,07 di September 2020

Selanjutnya, ekspor minyak mentah naik sebesar 45,77 persen, yaitu dari US$ 17, 842,43 juta di Agustus 2020 menjadi US$ 26,008,32 juta di September 2020.

"Ketiga sektor ini menyumbangkan total US$ 22, 968,61 juta untuk ekspor migas Kepri selama September 2020," ungkap Agus.

Namun, jika ekspor migas naik pada September, hal sebaliknya terjadi pada ekspor non migas. Ekspor non migas pada September 2020 mengalami penurunan sebesar 1,53 persen dibanding Agustus 2020.

Penurunan ekspor non migas dipicu turunnya ekspor hasil industri sebesar -1,95 persen, yaitu dari US$ 806,355,00 juta di Agustus 2020 menjadi US$ 790,592,16 juta di September 2020.

"Sementara untuk ekspor hasil pertanian dan hasil tambang meningkat pada September 2020 dibanding Agustus 2020, masing-masing naik sebesar 6,93 persen dan 155,70 persen," papar Agus.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan secara kumulatif total ekspor periode bulan Januari-September 2020 di Kepri adalah sebesar US$ 8,726,29 juta. 

Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-September 2019 mengalami penurunan sebesar 8,25 persen yaitu dari US$ 9.,511,26 juta menjadi US$ 8,726,29 juta. 

"Turunnya nilai ekspor Januari-September 2020 didominasi oleh turunnya ekspor kumulatif sektor migas sebesar 39,24 persen," ungkapnya.

Sementara data dari Januari-September 2020, lanjut Agus, Singapura menjadi negara tujuan ekspor non migas terbesar hingga mencapai US$ 2,281,80 juta dengan peranannya sekitar 32,35 persen. 

Di samping itu juga menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar yang mencapai US$ 1,354,83 juta dengan peranannya sebesar 81,04 persen.

Nilai ekspor Kepri Januari-September 2020 terbesar adalah melalui Pelabuhan Batu Ampar US$ 4,055,28 juta, diikuti Pelabuhan Sekupang US$ 1,309,13 juta, Pelabuhan Kabil/Panau US$ 939,90 juta, Pelabuhan Tarempa US$ 787,80 juta, dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun US$ 683,51 juta. 

"Peranan kelima pelabuhan tersebut terhadap ekspor Januari-September 2020 mencapai 89,11 persen," demikian Agus
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews