Pemilik Pangkalan di Piayu Akui Gas Melon Cepat Ludes

Pemilik Pangkalan di Piayu Akui Gas Melon Cepat Ludes

Ilustrasi.

Batam - Tanjungpiayu, Sei Beduk menjadi salah satu lokasi yang warganya mengeluhkan kelangkaan gas 3 Kg yang terjadi.

Pantauan batamnews di Pangkalan Puri Agung 3 Tanjung Piayu, Rabu (14/10/2020), saat pasokan datang ke pangkalan, 60 tabung ludes dibeli warga dalam waktu singkat.

"Baru tadi terisi 60 tabung gas sekarang dah habis. Itu juga banyak warga yang gak kebagian,"ujar Hasnah pemilik pangkalan

Hasnah mengatakan bahwa di pangkalannya suplai terjadwal dua kali sepekan. "Seminggu dua kali. Rabu 60 tabung, kalau Sabtu 70 tabung biasanya," ujar dia.

Vina, Ibu rumah tangga di Piayu misalnya, juga mengakui sulit untuk mendapatkan gas. "Saya cari di pangkalan banyak habis. Bisa nggak masak nih," ucapnya.

Sebelumnya, Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) diduga karena panic buying di tengah masyarakat.

Bukan hanya di Batam saja, Syamsul menyebutkan, kelangkaan juga terjadi di Kota Tanjungpinang.

“Selama ini membeli satu, gara-gara dengar langka dia stok jadi lebih dari satu. Sehingga penumpukkannya di masyarakat sendiri," ujar Syamsul, Senin (12/10/2020).

Syamsul menegaskan pihaknya sudah meminta Disperindag melakukan monitoring lapangan saat ini, mencari penyebab gas melon sulit didapatkan warga.

Sales Branch Manager Pertamina Kepulauan Riau (Kepri), Wiliam Handoko mengatakan hal ini perlu ditelusuri pihak terkait di lapangan, apakah ada penimbunan atau indikasi lainnya

 "Kami tidak mengurangi kuota gas elpiji 3 kilogram. Makanya, kalau dibilang terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, ini yang harus ditelusuri di lapangan,” ujar Wiliam.

(cr7)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews