Kelangkaan Gas 3 Kg di Batam, Pertamina: Tidak Ada Pengurangan Kuota

Kelangkaan Gas 3 Kg di Batam, Pertamina: Tidak Ada Pengurangan Kuota

Sales Branch Manager Pertamina Kepulauan Riau (Kepri), Wiliam Handoko. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam - Kelangkaan gas melon (elpiji tabung 3 Kg), dikeluhkan warga di Batam. Pihak Pertamina sebagai penyuplai gas ke Kepri mengakui tidak ada pengurangan kuota.

Sales Branch Manager Pertamina Kepulauan Riau (Kepri), Wiliam Handoko mengatakan hal ini perlu ditelusuri pihak terkait di lapangan, apakah ada penimbunan atau indikasi lainnya

 "Kami tidak mengurangi kuota gas elpiji 3 kilogram. Makanya, kalau dibilang terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, ini yang harus ditelusuri di lapangan,” ujar Wiliam, Selasa (13/10/2020).

Ia menyebutkan penyaluran gas melon hingga September lalu sudah mencapai 26.732 ton. Jumlah tersebut sudah hampir mencapai target penyaluran tahun 2020 yaitu 27 ribu ton lebih.

Lebih detailnya, setiap harinya gas elpiji disalurkan ke masyarakat mencapai 38 ribu hingga 39 ribu tabung. Menurutnya jumlah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan gas elpiji 3 kg bagi masyarakat Kota Batam.

“Jadi sudah kuota yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, tidak ada mengurangi jatah kuota,” katanya.

Untuk persoalan kelangkaan tersebut, pihaknya bersama instansi terkait juga akan melakukan pengawasan dan pemantauan langsung ke lapangan, baik di pangkalan maupun sampai ke pengecer.

Menurutnya kelangkaan yang terjadi bisa saja karena ada masalah ketersediaan stok, dan hal tersebut paling banyak terjadi di lima pangkalan saja.

Sementara itu, jumlah pangkalan elpiji 3 kg di Batam sebanyak 2 ribu lebih. Jika ada satu atau dua pangkalan yang terkendala atau pasokannya terlambat dari agen, hal tersebut masih wajar karena tak akan berlangsung lama.

“Hal itu bukan karena kelangkaan, namun pada proses pengiriman elpiji 3 kg mengalami kendala. Kalau untuk kebutuhan rumah tangga dan UMKM, saya jamin cukup kalau tak diselewengkan oleh pihak tak bertanggung jawab,” jelasnya.

Hal lainnya juga bisa terjadi karena ada  indikasi panic buying atau membeli karena panik terjadi kelangkaan, sehingga kuat dugaan warga memborong stok dari pangkalan ke rumah tangga.

“Kalau jatahnya satu tabung untuk seminggu, jangan masyarakat belinya sampai tiga tabung dalam seminggu. Sehingga, masyarakat lainnya yang membutuhkan, tak kebagian,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik. Dan tetap membeli gas elpiji sesuai kebutuhan saja. “Pertamina menjamin elpiji 3 Kg cukup untuk masyarakat Batam, belilah sesuai kebutuhan, jangan ikut-ikutan menimbun atau termakan kabar menyesatkan,” katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews