Mengenal Sembilan Waduk dan Gambaran Pasokan Air Batam

Mengenal Sembilan Waduk dan Gambaran Pasokan Air Batam

Waduk Sei Ladi, Batam yang menjadi salah satu penampung kebutuhan air baku. (Foto: ist)

Batam - Kota Batam memiliki sembilan waduk yang telah di Bangun oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam, kecuali Sei Gong yang dibangun oleh Kementerian PUPR.  

Dari sembilan waduk ini, enam telah beroperasi, dua belum beroperasi, dan satu waduk telah rusak akibat pemukiman di area sekitar waduk. 

Enam waduk yang beroperasi ini diantaranya, Waduk Duriangkang yang terletak di Kecamatan Sei Beduk, Batam dan menjadi waduk utama yang menyuplai kebutuhan 80 persen air bersih di Batam. 

Waduk Duriangkang memiliki luas genangan 2.460 hektare dan luas catchment area 7.259,10 hektare. Dengan kapasitas tampungan 101,2 juta meter kubik. 

Waduk yang kedua ada Waduk Mukakuning yang terletak di Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk Batam. 

Waduk ini masih terhubung dengan waduk utama Duriangkang. Waduk Mukakuning memiliki luas genangan 242,1 hektare dan luas catchment area 944,69 hektare. Kapasitas tampungan sebanyak 20,98 juta meter kubik. 

Waduk ketiga ada waduk Sei Harapan yang terletak di Kecamatan Sekupang. Waduk ini berfungsi menyuplai kebutuhan air bersih untuk kecamatan Sekupang dan Sekitarnya. 

Waduk Sei Harapan memiliki luas genangan 74,84 hektare dan luas catchment area 993,02 hektare, dengan kapasitas tampungan 3637 juta meter kubik. 

Waduk keempat adalah Waduk Sei Ladi, yang terletak di Kelurahan Baloi Indah. Waduk ini berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air bersih di daerah Baloi, Nagoya dan Jodoh.
 
Waduk kelima ada Waduk Nongsa yang menyuplai kebutuhan air bersih di Kecamatan Nongsa. Memiliki luas genangan 842 hektare dan luas catchment area 213,25 hektare dengan kapasitas tampungan 0,724 juta meter kubik

Dan yang terakhir adalah Waduk Tembesi. Waduk ini belum beroperasi menyalurkan air bersih langsung ke warga, namun pasokan air di waduk ini telah disuplai waduk Mukakuning untuk membantu ketika kondisi waduk ini dalam keadaan kritis. 

Penyaluran air di Waduk Tembesi mulai di lakukan pada pertengahan 2020 saat waduk Mukakuning diambang kekeringan akibat kemarau Panjang, dan kehandalan waduk yang menurun. 

Saat ini total kapasitas produksi air di Batam sebesar 4.420 liter perdetik. Untuk dua waduk yang telah dibangun namun belum beroperasi untuk suplai kebutuhan masyarakat, memiliki kapasitas air 1.402 liter perdetik. 

Untuk memenuhi kebutuhan air di Batam, BP Batam berencana membangun 4 waduk lagiyang diprediksi seluruh waduk yang ada mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 2,5 juta orang. 

Selain mengandalkan waduk Batam juga memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), yang ditargetkan beroperasi pada 2021.

Hasil Pengolahan air limbah domestik diWaste Water Treatment Plan (WWTP) akan digunakan untuk kebutuhan mencuci, menyiram taman, produksi industri, dan akan dialirkan ke waduk sebagai air baku. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews