Batam - Bakteri kini dapat menjadi kunci untuk menyembuhkan virus corona dan virus lainnya. Temuan ini ditemukan oleh para peneliti di Israel menyusul penemuan yang mereka samakan dengan penemuan antibiotik.

Mengutip laman Times of Israel, Jumat (18/9), sebuah tim dari Weizman Institute of Science telah mengidentifikasikan molekul yang dihasilkan bakteri untuk melindungi diri mereka sendiri saat diserang oleh virus.

Para peneliti percaya bahwa molekul yang dapat dibuat secara sintetis akan memiliki kemampuan melawan virus yang sama jika dimasukkan ke sel manusia yang terinfeksi, hal ini sedang diuji pada jaringan manusia di laboratorium.

Perusahaan obat di Israel Pantheon Biosciences, juga telah melisensikan hak untuk mengembangkan obat anti-virus berdasarkan temuan tersebut.

“Penemuan kami dapat mengarah pada obat yang menyembuhkan berbagai virus dan memberikan solusi untuk pandemi berikutnya, atau bahkan mungkin yang satu ini,” jelas Rotem Sorek, ketua peneliti dari Departemen Genetika Molekuler Weizmann.

Ia menyejajarkan penemuan antibiotik dengan senyawa yang ditemukan pada bakteri dan jamur yang mampu membunuh atau menghambat infeksi bakteri.

“Kami yakin telah menemukan senyawa paralel yang akan menghambat virus,” tambahnya.

Studi yang dilakukan selama dekade terakhir oleh Sorek, serta studi oleh ilmuwan lain telah mengungkapkan bahwa bakteri memiliki sistem kekebalan yang sangat canggih, terlepas dari ukurannya yang mikroskopis. Secara khusus, mereka diperlengkapi untuk melawan fag-virus yang menginfeksi bakteri.

Inti dari penemuan terbaru adalah viperin, ini adalah enzim yang diketahui menjadi bagian dari sistem kekebalan pada mamalia termasuk manusia, namun tim Sorek telah menemukan bahwa itu juga bagian dari sistem kekebalan bakteri.

“Kami menemukan bahwa salah satu cara bakteri melawan virus adalah dengan membuat viperin memproduksi senyawa anti-virus yaitu molekul kecil yang menghambat replikasi virus di dalam bakteri, mekanisme yang digunakan untuk replikasi virus, kami yakin juga dapat memblokir replikasi virus yang menginfeksi kita, ini belum diverifikasi tapi kami sedang menguji apakah berhasil,” jelas Sorek.

Sorek mengatakan tidak menemukan satu jenis molekul tetapi satu keluarga molekul, hal ini disebut “menarik” karena meningkatkan kemungkinan bahwa molekul yang berbeda dapat digunakan untuk melawan virus yang berbeda.