Banjir Terjang Baloi Kolam, Tiga Rumah Warga Rusak Parah

Banjir Terjang Baloi Kolam, Tiga Rumah Warga Rusak Parah

Banjir bercampur lumpur menerjang permukiman Baloi Kolam, Sabtu (29/8). (Foto: ist untuk Batamnews)

Batam - Belasan rumah warga RW 16 RT 08 di kawasan Baloi Kolam, Kelurahan Sei Panas, Kecamatan Batam Kota diterjang banjir, akibat hujan deras yang melanda Kota Batam hari ini, Sabtu (29/8/2020). 

Ketua RT 08 Baloi Kolam, Iren menyebutkan dari kejadian banjir siang tadi, ada tiga rumah warga yang mengalami rusak parah. Belasan rumah lainnya juga mengalami kerusakan namun masih taraf ringan.

“Hujan deras jam 11 tadi pagi, membuat rumah warga kebanjiran,” ujar Iren saat ditemui di kawasan Baloi Kolam. 

Ia menjelaskan banjir tersebut telah mencapai lutut orang dewasa, saat ini sudah surut karena hujan juga telah reda. Namun warga masih harus membersihkan sisa-sisa banjir tersebut. 

“Peralatan rumah tangga mereka rata-rata telah rusak,” kata dia.

Salah satu rumah warga Baloi Kolam rusak parah usai diterjang banjir.

Kejadian tersebut disebutkan terjadi untuk pertama kalinya, karena ada aktivitas penimbunan lahan yang dilakukan sejak sebulan lalu. 

Maka dari itu, pihaknya telah meminta agar pihak pengembang mau bertanggung jawab atas kerusakan rumah warga. 

“Jadi warga lagi mendata, berapa kerugian mereka, baru nanti dikasih ke pihak perusahaan,” katanya. 

Sebelum aktivitas penimbunan lahan tersebut dilakukan, pihaknya sejak awal meminta agar pengembang dapat membuat batu miring dan saluran air. Karena kondisi lahan yang akan ditimbun lebih tinggi dari rumah warga.

Penimbunan lahan di kawasan belakang Edukits, Batam Centre.

Akan tetapi permintaan tersebut tidak digubris, dan akhirnya karena hujan deras yang berlangsung cukup lama membuat rumah warga mengalami banjir.

“Bulan lalu sudah kami minta, tapi sampai sekarang belum dibuat,” ucapnya.

Ketua RW 16 Baloi Kolam, Agustan Marbun menambahkan bahwa meminta agar perusahaan dapat menanggulangi kejadian ini secepat mungkin. Dan juga dapat menerima permintaan warga untuk batu miring dan saluran air. 

“Kalau tidak, nanti sewaktu ada hujan deras, rumah warga kebanjiran lagi,” ujar Agustan pada kesempatan yang sama.

Pada kesempatan itu, perwakilan dari pihak pengembang juga telah mensurvei lokasi banjir. Dari perundingan yang dilakukan, diperoleh hasilnya sementara ini yaitu pihak perusahaan meminta agar warga membuat daftar kerugian mereka.

Aktivitas penimbunan lahan ini tepatnya dilakukan di kawasan belakang Edukits, Batam Centre. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews