KEK Nongsa Digital Park dan MRO Butuh Puluhan Ribu Tenaga Kerja, Ini Syaratnya

KEK Nongsa Digital Park dan MRO Butuh Puluhan Ribu Tenaga Kerja, Ini Syaratnya

Nongsa Digital Park yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus oleh pemerintah pusat. (Foto: Batamnews)

Batam - Diresmikannya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau, membuat peluang pekerjaan bagi putra daerah semakin terbuka. 

KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) akan menyerap ribuan tenaga kerja di Batam. 

Untuk NDP akan menyerap hingga 16.500 tenaga kerja, sedangkan untuk MRO akan menyerap 9.976 tenaga kerja hingga 2025. 

Dengan terbukanya lowongan kerja bagi masyarakat, tentu akan mengurangi akan pengangguran di Indonesia. 

Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk bergabung di KEK DNP adalah pendidikan minimal Sarjana dari lulusan Teknologi Informasi (TI) yang berhubungan dengan pemrograman, serta animator untuk Infinite Studio. 

“Target sebelum pandemic, kami telah menargetkan sebanyak 1.500 IT yang kami targetkan bekerja di sini dalam tahun ini,” kata General Manager Nongsa Digital Park, Trevy Soenoro. 

Namun sayangnya jumlah putra daerah yang memiliki kualifikasi di bidang tersebut sangat terbatas. Hal ini disebabkan minimnya lulusan vokasi di Batam, sedangkan kebutuhan tenaga professional di bidang tersebut sangat tinggi. 

Saat ini untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja, Trevi mengaku bekerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia. Hal ini juga tidak menutup kesempatan bagi putra daerah yang menempuh pendidikan di luar daerah untuk ikut bergabung. 

“Sejauh ini kebanyakan yang mengisi lulusan dari Universitas di Jakarta, Bandung Yogyakarta, dan beberapa kota yang memang memiliki perguruan tinggi di bidang tersebut,” kata Trevi. 

Hal tersebut juga diungkapkan Manager Costumer Relation PT Batam Aero Technic, Suci Perwira Negara, dimana perguruan tinggi di Batam yang memiliki jurusan di bidang teknik pesawat udara dan telah bersertifkat hanya Politeknik Batam saja. 

Sehingga PT Batam Aero Technic sebagai pengelola KEK MRO di Bandara Hang Nadim harus bekerjasama dengan seluruh civitas academy di Indonesia yang memiliki jurusan di bidang terkait.

“Kalau di Batam mungkin untuk SMK Penerbangan banyak tapi untuk pendidikan lanjutnya sedikit. Sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi banyak,” ujar Suci. 

Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk bergabung di industri MRO di Batam tersebut, dianataranya untuk Teknik pesawat udara dimana sudah bersertifikat AMTO. 

Basic license yang mengeluarkan Dirjen Perhubungan Udara yang dibantu oleh teknisi pendidikan. Berpendidikan minimal diploma 3 pesawat  udara serta memiliki sertifikasi general license perjurusan. 

“Terkait bidang pendidikan di sini ada beberapa profesi diantaranya tecnition, planning, dan engineering. Ini yang kami butuhkan untuk bergabung dalam industri ini. Dan butuh pendidikan hingga 5 tahun untuk mendapatkan sertifikasi itu,” ujar Suci. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews