Wanita Ngaku Balurkan Liur Jenazah Covid Dikabarkan Gangguan Psikologis

Wanita Ngaku Balurkan Liur Jenazah Covid Dikabarkan Gangguan Psikologis

HLG saat berada di RSKI Pulau Galang (Foto: Batamnews)

Batam - HLG, wanita 57 tahun yang bikin heboh Batam karena mengaku membalurkan air liur jenazah pasien corona dinyatakan positif, Rabu (26/8/2020). Kondisinya disebutkan stabil, namun tim Gugus Tugas mengatakan psikologis wanita tersebut agak terganggu.

Dari pendataan tim Gugas, HLG atau HS, merupakan Pedagang Pasar Toss 3000 yang beralamat di kawasan Perumahan Taman Marchelia, Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.

Ia termasuk dalam sejumlah orang yang melakukan penjemputan paksa jenazah Pasien Positif 433 di RSBP Batam beberapa waktu lalu.

"Saat ini yang bersangkutan (HLG) telah ditempatkan pada ruang perawatan isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 RSKI Covid-19 Galang dan sejauh ini kondisi fisiknya dalam keadaan stabil, namun demikian terlihat kondisi psikologinya mengalami gangguan," tulis Ketua Bidang Kesehatan Covid19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Rabu (26/8/2020).

Dalam video yang beredar, wanita itu berbicara dengan sejumlah orang yang mengevakuasinya ke RSKI Galang dan mengatakan dialah yang menjilat air liur (jenazah pasien positif Corona).

Kendati setelah diinterogasi dan diselidiki oleh tim, baru disimpulkan hal itu sebatas pengakuan HLG. Belum dapat dipastikan apakah hal itu benar-benar dilakukannya atau tidak.

"Itu hanya omongan dia (HLG) saja. Tidak ada bukti (foto/video) ataupun saksi mata kalau dia melakukan itu," kata Didi kepada Batamnews, Rabu (26/8/2020).

Termasuk pengakuan HLG sudah melakukan swab di RS Awal Bros juga dibantah oleh Didi.

Hal itu hanya sebatas pengakuan dari yang bersangkutan. "Gak ada (swab) di Awal Bros. Rapid (test) juga belum jadi," imbuh Didi.

Anak HLG sempat ikut dievakuasi ke RSKI Galang, dan untungnya kemudian dinyatakan negatif Corona.

HLG dan anaknya dibawa ke RSKI Galang secara dramatis. Sempat terjadi adu mulut antara wanita itu dengan tim gugus tugas yang menjemput paksa mereka.

Didi menjelaskan upaya penjemputan paksa ini bertujuan untuk melindungi masyarakat Batam agar tidak tertular Covid-19. Karena diketahui HLG maupun anak perempuannya merupakan kontak erat dengan YHG, pasien Covid-19.

Seperti diketahui, imbas dari peristiwa penjemputan paksa jenazah di RSBP sebelumnya, sebanyak 24 orang dibawa ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang untuk dilakukan pemeriksaan swab. Dari jumlah itu, 12 orang dinyatakan positif.

Jenazah yang dibawa pulang oleh keluarga tersebut diketahui merupakan pasien nomor 433 Kota Batam. Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 47 tahun dan beralamat di kawasan Perumahan Tiban Bukit Asri, Sekupang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews