Rumah Tenun Rintisan Marlin Bantu Ekonomi Warga Pulau Ngenang

Rumah Tenun Rintisan Marlin Bantu Ekonomi Warga Pulau Ngenang

Ketua Dekranasda Kota Batam Marlin Agustina menunjukkan kain tenun produksi Rumah Tenun Ngenang. (Foto: ist)

Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong Pulau Ngenang untuk menjadi kampung tenun. Semua ini tak lepas dari peran Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Batam Marlin Agustina.

Karena itu, Marlin selalu memantau langsung perkembangan kampung tenun ini. Yang kurang ditambah, ada masalah diselesaikan.

Seperti yang tampak pada Rabu (19/8/2020), pukul 15.00 WIB, Marlin kembali menyambangi pulau yang berada di Kecamatan Nongsa, untuk meresmikan Rumah Tenun Pulau Ngenang yang dirintisnya.

Dalam kesempatan tersebut, Marlin juga meresmikan industri kecil menengah (IKM) Batik "Ngenang Mandiri", serta membuka Pelatihan Tenun Lanjutan.

Dalam sambutannya Marlin sedikit berkisah kenapa dia menjadikan pulau ngenang sebagai rumah tenun di Batam, di mana produksinya saat ini sudah tembus ke pasar mancanegara. Tidak hanya negeri jiran, juga Australia hingga Jerman di Eropa. 

"Awalnya 2018 lalu ada arahan Ketua TP PKK pusat agar tiap daerah memiliki sentra kerajinan songket," jelasnya.

Hingga pada saat safari Ramadan, kebetulan ada jadwal Marlin turun ke Pulau Ngenang, dia melihat potensinya luar biasa, baik alam dan masyarakatnya. 

Dari sinilah kemudian muncul ide menjadikan ngenang sebagai sentra kerajinan tenun di Batam. 

Akhirnya, Kampung Tenun ini dicanangkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Batam Marlin Agustina pada Mei 2018 lalu, selain sebagai basis pelatihan tenun kepada warga pulau, sekaligus menjadi daerah tujuan wisata.

"Setiap motif yang dibuat mempunyai arti muatan lokal, seperti bunga pucuk rebung, burung layang-layang, bunga manggis dan lain-lain. Tpi ada motif khusus utk tenun Pulau Ngenang yaitu motif tulisan dalam huruf Arab Melayu," kenalnya.

Karena kegigihannya memperjuangkan pengerajin kain tenun, sehingga di tahun 2019 lalu, Kementerian Perindustrian (Kemendag) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menyerahkan tujuh alat tenun. 

"Di antaranya 1 alat ani benang, 1 alat pembuat kartu motif, serta 1 alat tenun ikat," ujarnya.

Sampai sekarang sudah 15 orang yang menjadi penenun di Pulau Ngenang ini.

“Alhamdulillah kita mulai dari nol, dari dasar dan saat ini kita dapat alat lengkap dan sudah menghasilkan kain tenun songket yang dapat dijadikan tanjak, kain sampin, bahan baju dan dari laporan Ketua Kelompok tenun, ibu Suhana kita sudah memiliki 15 pengrajin,” ucap Ketua TP PKK Kota Batam ini.

Masyarakat setempat pun menyambut baik Kampung Tenun ini.  Sebab, ampuh membantu ekonomi keluarga. Apalagi di saat Covid-19 melanda seperti saat ini di mana segala sektor terimbas.

Buktinya sudah banyak binaan Marlin di pulau ngenang yang berhasil merambah pasar hingga ke luar daerah. Mereka ini juga hadir saat peresmian rumah tenun itu.

"Saya harak anak-anak muda ikut menjadi penenun, sehingga ada tambahan penghasilan mengingat pasar dari IKM ini sangat menjanjikan," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews