Korea Selatan Tutup Tempat Hiburan dan Restoran usai Kasus Baru Corona Merebak

Korea Selatan Tutup Tempat Hiburan dan Restoran usai Kasus Baru Corona Merebak

Ilustrasi.

Seoul - Pemerintah Korea Selatan menutup sejumlah tempat hiburan dan restoran menyusul merebaknya kasus baru Corona yang memicu kekhawatiran gelombang kedua yang besar.

Penutupan sejumlah tempat kumpul publik itu dilakukan setelah pihak berwenang melaporkan 246 infeksi baru pada Selasa (18/8/2020). Tambahan itu menjadikan total kasus positif Corona di Korea Selatan menjadi 15.761.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan ada 12 kategori bisnis berisiko tinggi, termasuk klub malam, bar karaoke, dan restoran prasmanan akan berhenti beroperasi mulai Rabu hari ini di Seoul, Incheon, dan provinsi di dekatnya, Gyeonggi.

Semua lembaga publik di daerah itu, seperti museum, juga akan ditutup, tambahnya, sementara pertemuan di dalam ruangan lebih dari 50 orang, dan pertemuan di luar ruangan lebih dari 100, juga akan dilarang.

Jika langkah-langkah tersebut gagal untuk mencegah virus, itu akan membawa "dampak besar pada ekonomi kami dan mata pencaharian masyarakat", kata Chung.

Semua pertemuan gereja telah dilarang di Seoul dan Gyeonggi sejak Sabtu, sementara acara olahraga ditutup kembali dan warga didesak untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu.

Gugus terbesar saat ini berpusat di Gereja Sarang Jeil di Seoul, dipimpin oleh seorang pendeta konservatif kontroversial yang telah dinyatakan positif dirinya sendiri.

Sebanyak 457 kasus terkait dengan gereja itu pada Selasa, tetapi otoritas kesehatan mengatakan situasi saat ini adalah "krisis yang jauh lebih besar" daripada wabah awal Korea Selatan, ketika lebih dari 5.000 orang yang terkait dengan sekte agama terinfeksi.

Klaster itu berpusat di selatan kota Daegu, tetapi laporan mengatakan bahwa anggota Sarang Jeil tinggal di seluruh negeri.

"Ada risiko virus menyebar ke seluruh negeri. Jika penyebaran tidak dapat dikendalikan minggu ini, kehidupan sehari-hari di seluruh negeri mungkin harus dihentikan," kata Kwon Jun-wook, wakil direktur jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Pusat Korea Selatan dikutip Batamnews dari Channel News Asia.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews