Pemkab Karimun Berharap Pintu Masuk Pekerja Migran ke Malaysia Kembali Dibuka

Pemkab Karimun Berharap Pintu Masuk Pekerja Migran ke Malaysia Kembali Dibuka

Pekerja migran yang pulang dari Malaysia melalui Batam. (Foto: dok. Batamnews)

Karimun - Ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) pulang ke Indonesia sejak pandemi Covid-19 melanda Negeri Jiran. Sebagian dari mereka, bertahan di Karimun, Kepulauan Riau lantaran tak bisa pulang ke kampung halaman.

Selama di Karimun, diketahui para pekerja migran ini bekerja seadanya sambil menunggu pintu masuk ke Malaysia dibuka kembali. Mereka ada yang menjadi pelaku UMKM, pedagang hingga buruh kasar.

Pemerintah Karimun memberikan atensi terhadap keberadaan pekerja migran ini.

"Kita lihat kemarin di Sungai Ungar Utara ada PMI yang menjadi pelaku UMKM. Tempat lain ada yang berjualan sembako, gorengan, jadi mencari pekerjaan seperti itu sementara ini," kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq, kemarin.

Meski begitu, Rafiq berharap akses kesempatan masyarakat untuk bekerja di luar negeri segera kembali dibuka. Harapannya, hal itu bisa memulihkan kembali kondisi ekonomi para pekerja migran.

Sementara itu, dengan kondisi saat ini juga membuat pemerintah daerah menggalakan berbagai program pemulihan ekonomi masyarakat.

Seperti, menjamin kawasan industri tangguh COVID-19, diyakini ini bisa menjadi potensi penyerapan tenaga kerja.

Bahkan, program ini akan mampu menjadi solusi dalam mempertahankan ekonomi. Termasuk menjadi ruang dan kesempatan bagi 2.000 orang pencari kerja di Karimun yang terdata sebelumnya.

"Kita berikan jaminan di kawasan industri, bahwa perusahaan-perusahaan ini bisa beradaptasi dengan Covid-19 ini, pekerja terlindungi, mereka bisa dapat bidding, penawaran mungkin dari daerah yang tutup," kata Rafiq.

Rafiq menambahkan, akses masuk dan keluar negara tetangga seperti Malayasia dan Singapura itu juga akan sangat mempengaruhi sektor pariwisata di Kabupaten Karimun.

"Pariwisata saat ini menjadi sektor yang belum mendapat jaminan mendorong pemulihan ekonomi masyarakat, selagi penutupan akses negara Malaysia dan Singapura masih belum terbuka," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews