Samsung Mulai Rencanakan Pengembangan 6G

Samsung Mulai Rencanakan Pengembangan 6G

Ilustrasi.

Jakarta - Samsung mulai membicarakan jaringan 6G. Hal itu diketahui dari dalam white paper yang berjudul "The Next Hyper-Connected Experience for All". GSM Arena, Kamis (16/7/2020) melaporkan bahwa Samsung memperkirakan tahap awal komersialisasi 6G akan dimulai pada 2028. Lalu untuk adopsi massal baru akan terjadi 2030.

Perusahaan asal Korea Selatan itu menyatakan teknologi 6G akan dapat digunakan mesin maupun manusia. Adapun sejumlah penerapan teknologi ini dapat digunakan pada replika digital, hologram mobile, hingga XR (cross reality).

Sebagai langkah awal, Head of Advanced Communications Research Center Samsung, Sunghyun Choi, menuturkan perusahaan sudah meluncurkan pusat riset dan pengembangan 6G. Pembukaan pusat riset dan pengembangan itu dilakukan sebagai bentuk komitmen Samsung memimpin standarisasi 6G bersama pemangku kepentingan.

Dalam laporan itu, perusahaan juga menandai tiga kategori yang masih menjadi tantangan penerapan 6G di masa depan, yakni performa, arsitektur, termasuk persyaratan yang memadai.

6G sendiri, menurut Samsung, untuk dapat benar-benar dimanfaatkan harus mampu menyediakan data 1000Gbps (50 kali lebih cepat dari 5G). Sementara latency yang dibutuhkan kurang dari 100 mikrodetik (10 kali dari latency 5G).

Selain itu, dibutuhkan pula frekuensi THz, solusi antena baru, hingga teknologi dupleks yang lebih canggih sebelum akhirnya teknologi 6G ini dapat benar-benar dikembangkan.

 

Dibicarakan Tahun Lalu

Rencana pembahasan 6G oleh Samsung ini sebenarnya sudah diketahui sejak tahun lalu. Dilansir Bloomberg, Vice Chairman Samsung Electronics, Jay Y. Lee, mengatakan perusahaan akan mengejar investasi dalam bisnis masa depan, termasuk jaringan seluler generasi keenam atau 6G.

Investasi teknologi tersebut dilakukan mengingat Samsung menghadapi lingkungan bisnis global yang berubah dengan cepat, dan memberikan tekanan pada keuntungan perusahaan.

Sebagai langkah persiapan, Lee pada pekan lalu menggelar diskusi dengan para eksekutif Samsung untuk membahas potensi kolaborasi dengan berbagai perusahaan terkait jaringan mobile 6G, teknologi blockchain, dan artificial intelligence (AI). Rencana ini disampaikan oleh Samsung melalui email pada Minggu (16/6/2019).

Ini merupakan kali pertama Lee secara terbuka membahas potensi teknologi 6G.

"Kami harus menantang diri sendiri dengan sebuah revolusi untuk membuat fondasi-fondasi baru, bergerak melampaui ruang lingkung pencapaian masa lalu," ungkap Lee dalam pernyataannya.

Selain menyampaikan panduan tentang rencana investasi, para eksekutif Samsung juga disebut meninjau rencana respons risiko untuk bisnis chip Samsung. Perusahaan juga membahas tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan struktural dalam industri teknologi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews