Hukuman Larangan Tampil di Liga Champions untuk Manchester City Dicabut

Hukuman Larangan Tampil di Liga Champions untuk Manchester City Dicabut

City boleh bermain lagi di Liga Champions musim depan. (Foto: Getty Images/Michael Regan)

Lausanne - Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mencabut hukuman larangan tampil di Liga Champions untuk Manchester City.

City mengajukan banding pada 26 Februari lalu, 12 hari setelah mereka dijatuhi hukuman oleh UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) dengan memanipulasi pendapatan dana sponsor selama 2012-2016.

Sidang banding itu lalu dilakukan selama tiga hari pada 8-10 Juni, dengan panel arbiter diisi oleh Rui Botica Santos (Portugal), Prof. Ulrich Haas (Jerman) dan Mr Andrew McDougall QC (Prancis).

Pada 13 Juli 2020, sekitar sebulan setelah sidang, keputusan itu keluar. CAS mengabulkan banding yang diajukan City.

Dalam rilis yang dikeluarkan CAS, City dianggap melanggar aturan nomor 56 terkait lisensi klub dan aturan FFP, namun hanya memberikan hukuman denda sebesar 10 Juta Euro, yang harus dibayarkan dalam 30 hari.

CAS menggarisbawahi bahwa dugaan pelanggaran City yang membuat mereka dijatuhi hukuman oleh Badan Kontrol Keuangan Klub (CFCB) UEFA hanya berlaku dalam rentang waktu tertentu.

Laporan ke UEFA mengenai manipulasi dana sponsor ini berjarak terlalu lama dari masa terjadinya dugaan manipulasi tersebut. Selain itu, CAS beranggapan tidak kooperatifnya City dengan CFCB selama masa investigasi bukanlah alasan yang tepat untuk melarang City tampil di kompetisi antarklub Eropa.

"CAS menekankan bahwa sebagian besar pelanggaran yang dilaporkan CFCB tidak eksis atau dibatasi oleh waktu," tulis pernyataan resmi CAS.

"Karena penyembunyian dana ekuitas secara tidak jujur merupakan pelanggaran yang lebih serius dari menghalangi penyelidikan CFCB, tidak tepat jika melarang Manchester City tampil di kompetisi antarklub Eropa hanya karena tidak kooperatif dalam investigasi yang dilakukan CFCB."

"Namun, mempertimbangkan i) sumber daya keuangan Manchester City; ii) pentingnya kerjasama klub dalam investigasi yang dilakukan oleh CFCB, karena sarana investigasinya yang terbatas; dan iii) Manchester City mengabaikan prinsip tersebut dan menghalangi investigasi, panel CAS memutuskan denda yang signifikan harus dikenakan kepada Manchester City, dan dianggap tepat untuk mengurangi nilai denda sebesar 2/3, menjadi hanya sebesar 10 juta Euro," tutup pernyataan CAS.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews