Investor Korea dan China Incar Perusahaan RI

Investor Korea dan China Incar Perusahaan RI

Kookmin Bank (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta - Industri sektor jasa keuangan di tanah air masih menjadi incaran banyak korporasi besar di luar negeri, di antaranya adalah asal Korea Selatan dan China.

Terbaru, The Korea Development Bank (KDB), bank asal Korea Selatan, akan mengambilalih 80,65% kepemilikan saham emiten pembiayaan PT Tifa Finance Tbk (TIFA). Sebelumnya, Kookmin Bank juga menjadi pemegang saham pengendali atas PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno menyatakan, saat ini kendati masih menghadapi pandemi Covid-19, banyak investor dari Korea Selatan dan China yang menunjukkan minatnya berinvetasi di sektor keuangan tanah air.

"Kita melihat sekarang investor-investor selain Jepang, Korea Selatan sudah banyak minatnya. Saya sering mendapatkan telepon dari investor asing seperti Korea dan negara lainnya, yang menunjukkan minat, bahkan dari China," kaya Suwandi, via CNBC Indonesia, kemarin.

Menurut Suwandi, investor asing melihat prospek bisnis industri jasa keuangan masih terbuka luas. Melihat dari jumlah penduduk yang besar dengan demografi yang baik.

"Mereka meyakini bahwa retail financing ini merupakan anchor untuk mereka bisa masuk dan bisa memberikan kontrbusi selain kepada perusahaannya juga kepada pemerintah dalam investasinya mereka," tuturnya.

Sebagai contoh, saat ini perusahaan besar asal Negeri K-Pop itu sudah lebih dulu masuk pasar domestik melalui produk-produk otomotif dan alat berat melalui Hyundai dan KIA. Sehingga, dengan mengakuisisi perusahaan multifinance bisa menjadi jembatan bagi pertumbuhan industri otomotif Korea tumbuh di tanah air.

Sebagai informasi, dengan masuknya The Korea Development Bank (KDB), Bank (KDB) di PT Tifa Finance Tbk (TIFA) akan menyebabkan perubahan pengendalian kepada KDB, perusahaan yang didirikan dan tunduk kepada hukum negara Republik Korea yang kantor pusatnya terdaftar berada di 14 Eunhaeng-ro, Yeongdeungpo-Seoul, Korea Selatan.

Dalam pengumumannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/7/2020), manajemen Tifa Finance mengungkapkan rencana pengambilalihan akan dilaksanakan dengan memperhatikan segala pemenuhan izin maupun persetujuan yang diperlukan sesuai denahn ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPSLB) terkait dengan rencana pengambilalihan 870.763.100 saham perusahaan oleh KDB.

"Dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal pengumuman ini, pihak-pihak yang berkepentingan termasuk kreditor atau pihak ketiga lainnya dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai alasan kepada perseroan atas rencana pengambilalihan ini," tulis manajemen.

Mengacu data laporan keuangan Maret 2020, pemegang saham TIFA adalah PT Dwi Satrya Utama, Tan Chong Credit Pte Ltd Singapura, dan investor publik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews