WHO Sebut Mutasi Virus Tak Bikin Covid-19 Makin Mematikan

WHO Sebut Mutasi Virus Tak Bikin Covid-19 Makin Mematikan

Ilustrasi. Mutasi virus corona disebut WHO tak bikin Covid-19 makin mematikan. (Dok. CNN.com)

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mutasi virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda membuat penyakit Covid-19 ini makin ganas dan mematikan. 

Meski demikian, WHO mengingatkan hal ini tidak berarti membuat orang-orang menurun kewaspadaaan mereka terhadap pandemi ini.

Sebelumnya, ramai dibicarakan soal mutasi virus corona. Beberapa pihak khawatir virus ini bakal bermutasi menjadi varian yang lebih agresif dan makin membahayakan nyawa. 

Namun, WHO mengatakan berdasarkan sejumlah studi yang dilakukan para ahli tentang virus corona, tidak ada sekuens genom yang menunjukkan virus bermutasi jadi lebih berbahaya.

"Sejauh ini tidak ada perubahan yang mengindikasikan bahwa virus itu sendiri berubah dalam hal kemampuannya untuk menularkan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah," kata ahli epidemiologi penyakit menular WHO, Maria Van Kerkhove dalam konferensi pers, dikutip dari CNN. 

Menurutnya, kesimpulan ini didapat setelah para ahli mengamati lebih dari 40.000 urutan genom lengkap yang tersedia. 

Virus corona SARS-CoV-2 adalah tipe virus RNA. Sehingga mutasi virus ini memang terjadi lebih sering dan hal itu adalah sebuah kewajaran. Virus RNA merupakan virus yang tidak stabil dan lebih rentan terhadap mutasi daripada virus tipe DNA.

Direktur eksekutif WHO untuk Program Keadaan Darurat Kesehatan Mike Ryan juga mengatakan genom virus corona tetap stabil dan tidak bermutasi.

Namun, WHO memperingatkan bahwa bukan berarti warga dunia harus lengah atas pandemi ini. Menurut Kerkhove, penyebaran virus dapat menjadi lebih berbahaya jika orang-orang mengabaikan pencegahan. 

"Dan itu, dapat membuat virus lebih berbahaya karena orang menjadi puas diri. Dan penting agar tidak ada yang terlena. Ini masih jauh dari selesai," tutur Kerkhove.

Dia melihat banyak orang saat ini mulai lalai melakukan tindak pencegahan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Orang-orang menjadi lelah. Sangat sulit untuk mempertahankan semua langkah ini," kata Kerkhove.

Selain itu, Kerkhove juga melihat aturan di sejumlah negara mulai dilonggarkan. Dia mengingatkan setiap orang untuk tidak terlena dan tetap waspada. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews