• HOME
  • Peristiwa
  • Kriminalitas
  • Metro
  • Politik
  • Daerah
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Natuna
    • Anambas
    • Lingga
    • Bintan
  • Video
  • Shopping
  • Indeks

Update Terbaru

• Hanafi Ekra Beberkan Cara Majukan Desa se-Kepri      • Viral Foto Ratusan WN China Tiba di Indonesia saat Larangan Masuk WNA      • Pria Positif Covid-19 Pilih Bunuh Diri usai Disodori Tingginya Tagihan RS      • Ahmad Firmansyah Pimpin PC Ansor Kota Batam      • A Covid-Positive Resident of Tanjunguban Dies      • Presiden Klub dan 4 Pemain Sepakbola Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat      • WHO Tetapkan Madinah sebagai Kota Paling Sehat di Dunia      • Lingga Tambah 2 Pasien Corona, Kasus Aktif Jadi 3 Orang      • Catat! Berikut Syarat Umroh Terbaru di Masa Pandemi      • Bakamla Amankan 2 Kapal Tanker Asing, Diduga Transfer BBM Ilegal     
Batamnews > Seni/Budaya

Tradisi Lampu Colok di Natuna Tak Pudar di Tengah Pandemi Covid-19

Sabtu 23 Mei 2020, 14:37 WIB

Lampu colok yang disusun berbentuk gerbang masjid (Foto:Yanto/Batamnews)

Natuna - Bermacam hal unik biasa dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Sejumlah wilayah di Nusantara bahkan memiliki tradisi-tradisi tersendiri menyambut hari yang penuh kemenangan tersebut.

Tak terkecuali di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau ini. Menjelang lebaran tiba, masyarakat Natuna khususnya warga Melayu asli akan melakukan tradisi memasang dan menyalakan lampu colok (pelita) yang dimulai pada malam H-3 sebelum lebaran atau sejak 27 Ramadhan.

Lampu colok sendiri merupakan tradisi Melayu yang sudah ada sejak lama. Awalnya, lampu colok ini digunakan sebagai penerang jalan dan pekarangan rumah sebelum adanya penerangan listrik.

Lampu colok atau pelita ini merupakan lampu yang dibuat dari kaleng atau botol bekas minuman kecil yang diberikan sumbu dan diberikan minyak tanah, ataupun di buat dari bumbung bambu yang dilobangi dan di beri sumbu.

Nantinya, beberapa lampu colok itu akan dibentuk menyerupai seperti bangunan masjid dan yang lainnya dipasang di halaman rumah atau di depan masjid. Sementara di sepanjang jalan-jalan utama dipasangi juga lampu colok secara berderet.

Bagi masyarakat Natuna, lampu colok memiliki arti tersendiri. Dahulunya, lampu colok merupakan sarana penerang jalan dan bentuk kemeriahan menyambut lebaran tiba.

Kemudian, menurut cerita orang-orang dulu, pemasangan lampu colok ini disebut karena ruh orang yang sudah meninggal terutama keluarga akan diperbolehkan pulang kerumah masing-masing saat malam takbiran. Lampu colok ini juga digunakan sebagai penerangan jalan bagi ruh-ruh tersebut.

Tradisi asli Melayu ini pun mendapat dukungan penuh dari para generasi muda Kabupaten Natuna saat ini. Ketua Mahasiawa STAI Natuna, Arif saat dijumpai menceritakan sedikit tentang sejarah tradisi lampu colok bagi masyarakat Natuna.

"Pada zaman dahulu, masyarakat Natuna sering menyebut tanggal 21 sampai 29 setiap bulannya dengan kata 1 liko (likur), 2 liko, 3 liko dan seterusnya. kemudian dari tanggal 21 sampai 29 terutama pada bulan Ramadhan, masyarakat sering membakar batok kelapa di halaman rumahnya yang kemudian dikenal dengan tradisi 'Meliko' yang bertujuan sebagai penerangan dan memperindah halaman rumah," sebut Arif.

"Kemudian tradisi 'meliko' ini diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Hanya saat ini menggunakan lampu colok yang diletakkan di halaman rumah yang tujuannya adalah ingin memeriahkan dan mempercantik halaman rumah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri," ia menambahkan.

Menurut Arif, kemajuan tradisi lampu colok saat ini sudah sangat luar biasa. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Natuna setiap tahunnya menggelar festival lampu colok agar pelestarian tradisi lampu colok ini tetap terjaga.

"Lampu colok tidak hanya bernilai budaya yang patut dilestarikan,  tetapi ada nilai-nilai lain, yaitu nilai agamis, gotong royong dan kebersamaan," ucap dia.

Saat ini, pelita atau lampu colok telah dimodifikasi dan dibuat dengan berbagai model oleh para generasi-generasi muda. Ada yang berbentuk miniatur Masjid, Lafaz Allah, ayat suci Al-Qur’an dan lain sebagainya. Sebagai bentuk kreasi dan inovasi dalam melestarikan tradisi Melayu.

(Yan)
Editor       : Rhuuzi Wiranata
# Seni/Budaya# Natuna# Tradisi lampu colok


FOLLOW US :

Berita Terkait :
Sabtu, 23 Mei 2020 - 14:37 WIB

Tokoh Masyarakat Natuna: Patuhi Protokol Kesehatan saat Rayakan Lebaran

Sabtu, 23 Mei 2020 - 14:37 WIB

Danyon Komposit 1/Gardapati dan Polres Natuna Bagi Sembako Untuk Warga Pulau Tiga

Sabtu, 23 Mei 2020 - 14:37 WIB

Gugus Tugas Bakal Tindak Pedagang yang Tak Patuhi Imbauan Pencegahan Covid-19

Sabtu, 23 Mei 2020 - 14:37 WIB
Belanja Baju Lebaran

Warga Natuna Serbu Toko Busana di Tengah Pandemi Corona


Baca Juga :
Jumat, 22 Januari 2021 - 14:37 WIB

Fraksi PAN Soroti Kasak-kusuk Mutasi Honorer di Karimun

Jumat, 22 Januari 2021 - 14:37 WIB

Cara Mudah Mengatasi Asam Lambung Naik Tanpa Obat

Jumat, 22 Januari 2021 - 14:37 WIB

Tarif Parkir Pinggir Jalan di Batam Akan Naik 100 Persen

Jumat, 22 Januari 2021 - 14:37 WIB

Fotografer yang Tiduri 10 Modelnya di Batam Bertarif Rp2000 per Foto


Komentar Via Facebook :



Tag Terpopuler
#
Pencabulan

#
Belajar Tatap Muka

#
Haji Permata Ditembak

#
Bea Cukai

#
PDIP

#
Megawati

#
Uba Ingan Sigalingging

#
Begal

#
Honorer

#
DPRD Karimun

Berita Terpopuler
1
Modus Fotografer, Rahadi Tiduri 10 Model Remaja di Batam Hingga Hamil

dibaca 23219 kali

2
Ajukan 3 Tuntutan ke Bea Cukai, Masrur Amin: Jangan Sampai Kita Nyatakan Perang

dibaca 8962 kali

3
Wako Batam Rudi Tunda Belajar Tatap Muka Sekolah di Mainland

dibaca 8951 kali

4
Rombongan Keluarga Haji Permata Tiba di Karimun, Penjagaan Kantor DJBC Diperketat

dibaca 7441 kali

5
Kasus Haji Permata, Kepala DJBC Kepri Agus: Saya Siap Dipecat Jika Petugas Salah

dibaca 7154 kali

6
Megawati: Saya Jengkel Sekali, Kok Bangsaku Jadi Bangsa yang Jorok

dibaca 5174 kali

7
Anggota DPRD Kepri Pertanyakan Sumber Rokok Selundupan Haji Permata

dibaca 5002 kali

8
Begal Payudara Bikin Resah Para Wanita di Tanjungpinang

dibaca 4609 kali

9
Fraksi PAN Soroti Kasak-kusuk Mutasi Honorer di Karimun

dibaca 4358 kali

10
Sosok Haji Permata `The God Father` dari Batam

dibaca 3964 kali

Suara Pembaca

1 minggu lalu

Cara Mengubah Rumah Biasa Menjadi Smart Home!
SMART HOME merupakan ekosistem rumah paling penting di era modern seperti sekarang. Yuk, cari tahu perangkat smart home rekomendasi pilihan dengan
Kolom dan Opini

1 tahun lalu

Daya Saing Batam di Tepi Jurang?
Losing Competitiveness DALAM empat bulan terakhir ini kita dijejali dua peristiwa yang saling bertolak belakang. Peristiwa pertama, betapa kita gegap

1 tahun lalu

Kill or To Be Killed, is it Still Relevant?
BENARKAH dunia bisnis saat ini sudah seperti rimba belantara, siap membunuh atau terbunuh, seperti judul tulisan ini, kill or to be killed, cut-the-throat, or
Advertorial

2 bulan lalu

Promo Big Surprise, Electonics City Beri Hadiah Langsung Pembelian di Atas Rp 1 Juta
Batam - Electronics City mengadakan promo menarik untuk merayakan hari jadi ke-19. Promo ini bertemakan “Big Surprise”.
 


 
Download Aplikasi Android Suara.com
  • Berita
    - Nasional
    - Internasional
    - Peristiwa
    - Nusantara
    - Sumatera Utara
    - Riau
  • Daerah
    - Tanjungpinang
    - Karimun
    - Natuna
    - Anambas
    - Lingga
    - Bintan
    - Meranti
  • Kategori
    - Olahraga
    - Ekonomi
    - Properti
    - Tekno
    - Seleb
    - Kuliner
    - Female
  • Kategori
    - Travel & Hotel
    - Gaya Hidup
    - Otomotif
    - Video
    Kode Pos
    - Batam
  • Ragam
    - Batamsiana
    - Komunitas
    - Opini
    Serumpun
    - Malaysia
    - Singapura
  • Sosial Media
    - Facebook
    - Twitter
    - Instagram
    - Rss Feed







© 2015 - batamnews.co.id          Desain By :Aditya Tentang | Redaksi | Disclaimer | Pedoman | Info Iklan | Iklan Baris