Duh, Sejumlah Dam Mengering, Batam Terancam Darurat Air Bersih

Duh, Sejumlah Dam Mengering, Batam Terancam Darurat Air Bersih

Sejumlah dam air bersih di Batam makin mengering

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Saat ini sejumlah dam seperti dam Duriangkang, Sei Ladi dan Sei Harapan sedang alami kekeringan. Ketersediaan air baku yang semakin mengkhawatirkan karena kemarau panjang, membuat perusahaan air bersih Adhya Tirta Batam (ATB) berencana melakukan rationing atau penggiliran suplai air kepada pelanggan.

Program tersebut diberlakukan untuk memperpanjang masa ketahanan air baku. Bila hujan tak kunjung turun dengan intensitas tinggi, Desember 2015 hingga Januari 2016 ketersediaan air baku di Batam akan memasuki masa kritikal.

Itupun dengan harapan mulai Januari 2016 hujan turun dengan curah tinggi. Namun, sayangnya berdasarkan data historis ATB, Februari 2015 merupakan bulan dengan curah hujan paling sedikit di Batam.

 “Bila Januari dan Februari 2016 hujan tidak turun dengan intensitas seperti yang diharapkan, Batam bisa mengalami darurat air bersih. Itu makanya dengan sangat terpaksa ATB berencana akan melakukan rationing,” ungkap Corporate Communication Manager ATB Enriqo Moreno dalam rilisnya di situs resmi ATB.

Sambungnya, air baku yang semakin menyusut membuat seluruh pihak harus lebih berhemat menggunakan air bersih, agar tetap cukup hingga masa kekeringan berlalu. Bila sampai air baku sama sekali tidak tersedia, dapat mengganggu  kehidupan masyarakat Batam, baik rumah tangga maupun bisnis.

“Mohon kegiatan yang  menggunakan air bersih dan bersifat tidak terlalu penting dikurangi sehingga dapat menghemat cadangan air yang tersedia," ungkap Enriqo.

ATB berharap pelanggan menggunakan air hanya untuk kegiatan yang esensial. Saat seperti ini kalau bisa jangan dulu menyiram taman, atau mencuci kendaraan setiap hari karena kebutuhan manusia lebih utama, himbau Enriqo

Enriqo juga menghimbau agar pelanggan menyediakan tampungan seperlunya. Bukan secukupnya karena orang lain juga membutuhkan kehidupan.

Pelanggan harus bertoleransi dan berbagi dengan pelanggan lain yang juga membutuhkan air.  Penampungan berlebihan akan mengakibatkan pelanggan di sisi hilir semakin menderita, pungkasnya.

“Saat program rationing diberlakukan, pelanggan harus tertib, disiplin dan berkomitmen untuk menghemat penggunaan air bersih. Jangan karena air di rumah masih mengalir lancar dan sanggup membayar tagihan yang dibebankan oleh ATB setiap bulan, pelanggan menghambur-hamburkan air bersih,” kata Enriqo mengingatkan.

Selain itu ia menegaskan, pelanggan harus hemat menggunakan air karena rationing yang akan dijalankan ATB dalam waktu dekat bukan karena gangguan umum atau akibat kerusakan jaringan. Namun, karena ketersediaan air baku yang berkurang.

Seperti yang kita tahu Batam tidak memiliki sumber daya air alami dan hanya mengandalkan air hujan sebagai air baku

 “Ketersediaan air baku adalah segalanya. Kami sangat menghimbau agar semua pelanggan ATB dapat mulai melakukan penghematan air," pungkasnya.

Marilah kita ubah pola pemakaian air kita sehingga dapat lebih hemat, karena setiap tetes air sangat berarti bagi kelangsungan hidup. Kesia-siaan penggunaan air akan menjadi bencana bagi kita semua.

Ayo kita hemat air karena bila Batam sampai kekurangan air bersih kehidupan di Batam akan terganggu. Apalagi Batam merupakan kota industri yang diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara, tegasnya.

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews