Begini Transmisi Lokal Corona Menular di Bengkong Sadai

Begini Transmisi Lokal Corona Menular di Bengkong Sadai

ilustrasi.

Batam - Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam mengklasifikasikan klaster penularan di Kawasan Bengkong Sadai belum lama ini. Transmisi lokal dari klaster DD, ternyata menular ke sejumlah orang.

DD sendiri merupakan akronim Darwin Darwis, Ketua Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) yang sebelumnya meninggal terkonfirmasi Covid-19.

Ketua Harian IKSB Kota Batam, M. Al Ichsan sebelumnya mengatakan, almarhum Darwin Darwis (DD) hidupnya mempunyai loyalitas dan aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan.

"Kami berduka cita atas meninggalnya DD. Semoga apa yang telah dilakukan almarhum dihitung menjadi amal ibadah oleh Allah SWT," kata Al Ichsan, Rabu (6/5/2020) beberapa waktu lalu.

Belum diketahui dari mana Darwin Darwis tertular Covid-19, ia tak pernah melakukan perjalanan ke luar Kota Batam sebelumnya. DD justru menjadi puncak penularan ke sejumlah orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengakui belum bisa melacak sumber penularan tersebut.

DD pernah dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan Lubuk Baja pada tanggal 28 April 2020. “Sebelum dirawat di rumah sakit itu, Ia pernah melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid dekat rumahnya,” kata Didi. 

DD yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan juga sempat melaksanakan pembagian sembako gratis sebelum ia dirawat. 


Kronologi awal DD terjangkit Covid-19

 

Pada 1 Mei 2020 DD masuk ke IGD RS Swasta di kawasan Batram Centre karena mengalami keluhan demam yang naik turun, batuk kering, lidah terasa pahit dan sesak nafas disertai nafsu makan yang berkurang. 

Berdasarkan hasil anamnesa yang dilakukan di IGD di rumah sakit tersebut serta melihat kondisinya tersebut selanjutnya dilakukan perawatan diruang isolasi. 

Lalu dilanjutkan dengan pemeriksan Diagnostic Rontgen Thorak yang hasilnya dinyatakan Pneumonia, DD/Kongestif Pulmonum dan Cardiomegaly setelah itu juga dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan terhadap yang bersangkutan. 

“Selama perawatan kondisi pasien semakin memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia, pada tanggal 3 mei 2020,” jelas Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi. 

Ia juga menambahkan bahwa Almarhum Darwin memiliki penyakit penyerta lain atau istilah medisnya comorbid. Hal ini membuat pasien mengalami kondisi kesehatan yang memburuk. “Iya ada penyakit penyerta lainnya,” katanya. 


Sejumlah orang dirapid test

 

Untuk mengantisipasi terpapar dari Covid-19, IKSB Kota Batam telah mengimbau kepada pengurus IKSB Bengkong, khususnya Panitia IKSB Peduli Dampak Covid-19 yang pernah kontak langsung dengan DD dalam proses pembagian sembako untuk melakukan rapid test di Puskesmas terdekat. 

Al Ichsan, Ketua Harian IKSB Batam menuturkan, sebanyak 132 orang dilakukan Rapid Test terhadap mereka yang pernah kontak langsung dengan almarhum DD. 

Camat Bengkong, Fairus Batubara mengatakan tes rapid juga dilakukan di halaman Masjid Al Furqon, Bengkong Sadai pada Rabu (6/5/2020) lalu.

Adapun warga yang menjalani rapid test ini merupakan jamaah masjid dan warga sekitar masjid. “Itupun belum semua, karena sebagian lagi tidak ada di tempat, sebagian juga karena ada yang menghindar,” kata Fairus saat itu. 

 

Transmisi penularan

 

Selain rapid test, Tim Gugus Tugas juga sudah melakukan tes swab terhadap sejumlah orang yang close contact. 

Diketahui, istri dan kedua anak laki-lakinya DD terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka pun dirawat di ruangan gedung Tun Sedari RSUD Embung Fatimah. 

Belum diketahui sumber penularan DD yang tercatat sebagai (Kasus 35) ini, karena baik Ia maupun istri dan kedua anaknya tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Kota Batam.

“Tidak ada riwayat perjalanannya,” kata Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi. 

Tak lama setelah itu, satu per satu hasil swab terhadap orang-orang yang close contact diumumkan.

 

Hasilnya sejumlah orang positif

 

Sejumlah orang yang dilakukan rapid test kemudian dipastikan dengan pemeriksaan swab dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasilnya banyak yang dinyatakan positif.

 

1. Tiga orang tetangga kakak-beradik.

Dua orang dinyatakan tertular Covid-19 merupakan tetangga DD. Kakak beradik, dua orang pria dan seorang wanita masing-masing usia 14 tahun, 21 tahun dan 18 tahun. Mereka tercatat sebagai Kasus 40, Kasus 41 dan Kasus 42

Selama ini DD membantu biaya kedua remaja itu. "Keperluan hidup mereka satu keluarga banyak dibantu oleh almarhum," ujar Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam, HM Rudi. 

Sejauh ini kondisi kondisi ketiganya cukup stabil dan tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti. Mereka dirujuk ke RSUD Embung Fatimah Kota Batam.


2. Ibu rumah tangga berinisial AM di Bengkong Sadai, berusia 59 tahun juga tertular bersama Cucu. Ia dan cucunya tercatat sebagai kasus 44 dan 45.

Ia bersama seorang cucunya pada tanggal 7 Mei 2020 melakukan RDT di Masjid Al Furqon dengan hasil reaktif. Sebelumnya menantunya juga dilakukan RDT pada tanggal 6 Mei 2020, dan menunjukkan hasil reaktif, hal ini berdasarkan penulusuran kontak dekat dengan pasien Kasus 35. Mereka akhirnya menjalani masa karantina di Rusun Tanjung Uncang.

8 Mei 2020 bertempat di RS Awal Bros Batam, AM bersama cucu dan menantunya melakukan pemeriksaan swab tenggorokan. Ia dan cucunya terkonfirmasi positif, sementara menantunya terkonfirmasi negatif. Mereka berdua dirujuk ke RSUD Embung Fatimah Kota Batam dan kondisi stabil.


3. Ibu rumah tangga (41 tahun), warga Bengkong Sadai tercatat sebagai kasus 52.

Yang bersangkutan melakukan pemeriksaan RDT pada tanggal 2 Mei 2020, karena pernah kontak Kasus 35. Hasil pemeriksaan RDT yang bersangkutan dinyatakan non reaktif. Lalu dilanjutkan lagi pemeriksaan RDT pada tanggal 12 Mei 2020 dengan hasil reaktif. Saat hasil swab keluar, dinyatakan positif Covid-19.


4. Pria (32 tahun), guru ASN P3K di salah satu SD Negeri di Batam, warga Bengkong Sadai (Kasus 53)

Pasien ini mengaku pernah kontak langsung dengan Kasus 35 (DD), pada 26 April 2020 saat melaksanakan salat berjamaah di Masjid Al-Furqon.

Tanggal 12 Mei 2020, Ia kemudian melakukan pemeriksaan RDT di Puskesmas Sei Panas, dan hasilnya menunjukkan reaktif. Selanjutnya diarahkan untuk karantina mandiri di rumah. Hasil swab tenggorokkannya, menunjukkan ia terkonfirmasi positif. 

 

Jika dikalkulasikan saat ini tercatat 10 orang positif Covid-19 dari klaser DD

Belum semua hasil swab saat ini keluar. Beberapa orang yang close contact maupun yang reaktif saat rapid test dan pelacakan tim gugus tugas, masih menjalani pemantauan.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews