Fakta Perjalanan KM Kelud Terpapar Corona dari Jakarta, Batam, Medan

Fakta Perjalanan KM Kelud Terpapar Corona dari Jakarta, Batam, Medan

Ambulance bersiaga di KM Kelud saat bersandar di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam. (Foto: ist/Batamnews)

Batam - KM Kelud yang berangkat di dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta tiba di Pelabuhan Belawan, Medan Senin (13/4/2020) malam. Sesampainya di Pelabuhan Belawan, seluruh penumpang Kapal Pelni KM Kelud menjalani proses pemeriksaan rapid test Covid-19 di atas kapal. Hal ini menyusul adanya ABK KM Kelud yang dinyatakan positif COVID-19 ketika dilakukan pemeriksaan di Batam.

Sebelumnya, sebanyak 40 ABK KM Kelud yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta bersandar di pelabuhan Batu Ampar Kota Batam terindikasi Covid-19.

Saat dilakukan pemeriksaan oleh KKP Kelas 1 Khusus Batam terhadap anak buah kapal (ABK), diketahui salah seorang di antaranya yang berinisial TF, positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. TF sempat mengalami mual dan demam.

Petugas kemudian melakukan tracing terhadap para penumpang dan ABK dan didapati 39 lainnya juga terindikasi positif Covid-19 lewat rapid test yang menunjukkan hasil reaktif.

Berikut sejumlah faktanya:


1. Berhenti Beroperasi Selama Dua Minggu

 

1. Berhenti Beroperasi Selama Dua Minggu

Menyusul kejadian ini, Pelni membatalkan pelayaran KM Kelud yang mestinya membawa 351 penumpang dari Batam dan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menuju Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Kepala Cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Medan, M Luthfi mengatakan KM Kelud akan berhenti melayani rute Tanjung Priok Jakarta, Batam, Tanjung Balai Karimun, Belawan Medan dan sebaliknya.

"Kami akan melakukan "portstay" atau melabuhkan terhadap KM Kelud di Pelabuhan Belawan, Medan selama 14 hari untuk memutus mata rantai penyebaran virus," katanya, dilansir dari Antara.

 


2. Sebanyak 56 Penumpang Dikarantina

Sebanyak 56 penumpang Kapal Pelni KM Kelud juga akan menjalani proses karantina sementara di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III di Desa Sei Karang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Senin (13/4/2020), mengatakan bahwa seluruh penumpang dan ABK akan dikarantina sementara selama kurang lebih tiga hari.

Namun, apabila hasil rapid test positif Covid-19, maka akan langsung diisolasi di rumah sakit.

"Apabila hasil rapid test negatif, maka para penumpang dikarantina di PTPN III di Desa Sei Karang sedangkan para ABK akan dikarantina di kapal," katanya.

 

3. ABK KM Kelud Dikarantina di Pulau Galang

Sebelumnya, sebanyak 39 orang petugas KM Kelud sudah dikarantina di rumah sakit khusus infeksi di Pulau Galang.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny, Senin (13/4/2020), menyatakan berdasarkan hasil akhir penelusuran kontak dan pemeriksaan rapid tes pada 94 orang petugas Kelud, sebanyak 40 orang di antaranya reaktif. Mereka akhirnya tertahan di Batam

Sebanyak 40 orang ABK itu, satu di antaranya berstatus pasien dalam pengawasan, yang langsung dirujuk ke RSBP Batam.

Sedangkan 39 orang lainnya berstatus orang tanpa gejala (OTG). ABK berstatus PDP tersebut saat ini juga sudah dipindahkan ke RS Galang, setelah pemeriksaan menujukkan kondisinya membaik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews