Survei: Jutaan Orang di Amerika Jadi Lebih Religius Di Tengah Pandemi Corona

Survei: Jutaan Orang di Amerika Jadi Lebih Religius Di Tengah Pandemi Corona

Gereja. (Foto: ilustrasi)

Amerika - Sebuah survei di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa jutaan orang menjadi lebih religius atau memilih kembali ke jalan Tuhan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Survei juga menunjukkan sekitar 29 persen responden meyakini mereka tengah menjalani fase mendekati hari kiamat sebagaimana digambarkan dalam Alkitab.

Survei ini dikutip salah satu media, Washington Examiner. Dalam laporannya, disebutkan survei ini diselenggarakan McLaughlin & Associates atas perintah Joshua Fund, organisasi amal non profit.

Hasilnya, 44 persen responden beranggapan krisis virus corona yang terjadi dalam empat bulan terakhir ini adalah pertanda agar semua orang kembali ke Tuhan dan tanda segera datangnya hari penghakiman atau hari akhir.

"Warga Amerika yang hampir mengalami lockdown dilanda cemas, dan ini dapat dipahami. Namun jutaan orang kembali ke Tuhan, Alkitab, dan khotbah Kristen untuk mendapatkan jawaban, beberapa di antaranya untuk pertama kalinya," kata pendiri organisasi tersebut, Joel C. Rosenberg, dilansir dari Sputnik News, Minggu (5/4).

"Sejauh ini, itu bisa jadi hal terpenting dalam kondisi krisis ini," lanjutnya.

 

Joshua Fund juga mencatat, 29 persen responden mengatakan percaya krisis ini mengindikasikan bahwa, "Kita hidup dalam apa yang Alkitab sebut 'hari akhir'."

Selain itu, 22 persen responden yang mengidentifikasi diri sebagai non-Nasrani dan 40 persen Kristen yang berpartisipasi dalam survei mengatakan, "krisis menghasilkan ketertarikan lebih pada Tuhan dan hal-hal spiritual."

Awal tahun ini, Alkitab dan wahyu secara khusus menjadi materi diskusi di antara para pengguna media sosial yang penasaran apakah penyakit yang merusak planet hari ini kemungkinan tepat dengan penjelasan Empat Penunggang Kuda Kiamat (Horsemen of the Apocalypse).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews