Rapid Test di Kepri: 8 Orang Terpantau Reaktif Covid-19 per 30 Maret

Rapid Test di Kepri: 8 Orang Terpantau Reaktif Covid-19 per 30 Maret

Batam - Dinas Kesehatan Provinsi Kepri merilis data terbaru kasus Covid-19 per 30 Maret 2020. Kali ini Dinkes memaparkan dengan dua table spesifik baik hasil pemeriksaan cepat rapid test dan hasil kalkulasi pemeriksaan.

Tabel rapid test pada 30 Maret menunjukkan jika di Tanjungpinang terdapat 16 orang tanpa gejala (OTG), OTG merupakan mereka yang sempat close contact dengan pasien positif namun tak menunjukkan gejala.

Namun dari hasil rapid test terdapat 5 orang yang hasilnya reaktif (diduga positif), sementara 9 lainnya non reaktif (tidak ada reaksi di alat rapid test, diduga negatif).

Sebanyak 10 pasien dalam pengawasan (PDP) juga diuji dengan rapid test, hasilnya 1 reaktif dan 9 non reaktif.

Sementara di Batam 3 orang PDP dilakukan pengujian dengan rapid test hasilnya, 2 reaktif dan 3 non reaktif.

Di Kabupaten Bintan jumlah PDP yang diuji rapid test 2 orang, semuanya non reaktif.

 

Data 30 Maret 2020.

Sebelumnya juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan, rapid test atau tes cepat perlu dilakukan sebanyak dua kali untuk mendapatkan hasil yang akurat.

"Pemeriksaan tes cepat dengan menggunakan basis pemeriksaan antibodi, tentunya kalau hasilnya negatif maka kita belum bisa memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi," ujar Achmad Yurianto..

Menurut Yuri, bisa saja seseorang terinfeksi tapi pada tahap-tahap awal karena antibodinya belum terbentuk. Dibutuhkan waktu enam sampai dengan tujuh hari agar terbentuk antibodi yang kemudian bisa kita identifikasi sebagai positif di dalam pemeriksaan rapid test ini.

"Oleh karena itu yang harus dilakukan manakala pemeriksaan pertama rapid test menunjukkan negatif, maka perlu mengulang kembali pemeriksaan tersebut," kata Yuri.

Pihaknya sudah menyepakati bahwa pemeriksaan cepat ulang atau kedua dilakukan setelah 10 hari dari tes cepat pertama. Harapannya antibodi itu sudah terbentuk dan bisa diidentifikasi.

"Kalau hasilnya positif maka kita bisa meyakini yang bersangkutan terinfeksi covid-19. Tetapi kalau hasil rapid test dua kali menunjukkan negatif maka kita bisa meyakini bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi, namun juga perlu dimaknai bahwa tidak ada antibodi yang terbentuk di dalam tubuhnya," ujar Yuri.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews