Perlukah Batam Lockdown?

Perlukah Batam Lockdown?

Batam - Batam termasuk kota paling rawan terpapar penyebaran virus corona (Covid-19). Selain kota transit, juga menjadi wilayah perbatasan dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Sejumlah pintu masuk terdapat di Batam baik rute ke Singapura maupun Malaysia. Dua negara itu lebih dahulu ditemukan pasien positif terjangkit virus corona.

Sempat ragu, akhirnya sejumlah sekolah di Kepri diliburkan. Tujuannya mengantisipasi penyebaran virus selain itu untuk melindungi terpapar dari virus tersebut.

Saat ini menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Kepri terdapat sekitar 104 pasien suspect virus corona. Beberapa diantaranya dirawat dan lainnya sudah dinyatakan negatif.

Kondisi ini harus menjadi perhatian. Penyebaran virus corona ini begitu cepat. Salah satu jalan memutus rantainya telah dicanangkan menjaga jarak sosial atau social distancing.

Tidak saja dengan meliburkan sekolah, bekerja dari rumah, namun juga mengurangi berkumpul. Dan tak kalah penting adalah menjaga pintu masuk ke Kota Batam lebih ketat dengan menempatkan sejumlah petugas.

Namun sayang, beberapa pintu pelabuhan di Batam terlihat tak begitu ketat. Wali Kota Batam HM Rudi belum bisa memutuskan apakah Batam perlu lockdown atau tidak. 

Tentu saja butuh pertimbangan matang untuk menutup semua pintu ke Batam. Apalagi memang belum ada kasus yang positif terjangkit virus corona.

Belum lagi dampak lockdown tentu saja sangat masif. Baik terhadap kondisi sosial, hingga stok sembako. Apalagi Batam tak memiliki komoditi apapun yang bisa diproduksi sendiri.

Belum lagi, lockdown juga akan membuat produksi perusahaan di Batam akan sangat terganggu.

Rudi mengaku masih melakukan upaya preventif. Salah satunya menghentikan proses belajar mengajar di sekolah, memasang thermal scanner. 

Sedangkan urusan lockdown diserahkan ke Presiden Jokowi. Jokowi pun memutuskan tidak akan melakukan lockdown. Kebijakan lockdown juga menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memantau penyebaran Covid-19 di Batam. 

Rudi juga mempertimbangkan meliburkan ASN. Tentu saja meliburkan ASN akan semakin membuat Batam terisolasi dan tak bergerak. Tentu saja pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat akan terganggu.

Harusnya memang diupayakan agar ASN bisa bekerja dari rumah. Namun sejauh ini belum terlihat urgensi dari kebijakan tersebut.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews