Lingga - Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan sudah dipastikan bakal membuka pelayanan kesehatan di Kabupaten Lingga, tepatnya di Kecamatan Senayang dan Katang Bidare, Maret mendatang. Masyarakat Negeri Bunda Tanah Melayu pun diminta untuk tak mensia-siakan kesempatan tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan dan SDK di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Lingga, drg Siti Nafiah mengatakan, bagi warga yang berobat di RSA itu tidak akan dipungut biaya sepeserpun alias gratis.

"Jadi masyarakat hanya perlu membawa fotocopy KTP dan KK. Biaya brobatnya gratis," kata dia saat melakukan survei lokasi labuh RSA dr Lie Dharmawan bersama Yayasan Doctor Share di Pulau Benan, Kamis (6/2/2020).

Nafiah menjelaskan, adapun beberapa contoh layanan bedah yang disediakan Doctor Share di RSA itu yakni, kasus bedah minor seperti tumor kulit, tumor di bawah kulit, ateroma, serta ganglion dan lainnya.

Kemudian bedah mayor meliputi hernia, radang usus buntu/appendixitis, hemoroid/wasir, struma, tumor payudara, pembesaran prostat (BPH), kelainan congenital (bibir sumbing), kista higroma, undesensus testikulorum, serta hidrokel dan lainnya.

"Itu beberapa contoh layanan bedah yang disediakan tim dokter bedah dan hebatnya lagi, dr Lie Dharmawan akan langsung memimpin rombongan ini ke Senayang dan Benan," ujarnya.

Lanjut dia, pada survei yang dilakukan hari ini, pihaknya dan rombongan Doctor Share turut meninjau persiapan Puskesmas Benan yang tentunya tidak sekondusif Puskesmas Senayang. Hal ini dikarenakan bangunan puskesmas tersebut masih bangunan sementara yang berasal dari Pustu.

"Makanya Puskesmas Benan perlu dukungan untuk bersiap dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Tapi dari hasil survei tim Doctor Share meyakinkan bahwa bangunan Puskesmas Benan masih layak untuk menampung dan merawat pasien post operasi setelah dilakukan tindakan di RSA dr Lie," sebutnya.

Dengan telah dipastikannya lokasi pelayanan kesehatan yang akan dilakukan RSA dr Lie Dharmawan tersebut, ia pun berharap masyarakat Lingga dapat memanfaatkan kesempatan emas tersebut sebaik mungkin. Pasalnya, RSA tersebut hanya beroperasi selama 5 hari di Senayang dan 5 hari di Pulau Benan.