IDI Perintahkan Daerah Dirikan Posko Siaga Virus Corona

IDI Perintahkan Daerah Dirikan Posko Siaga Virus Corona

Ilustrasi

Jakarta ‐ Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menerbitkan surat edaran yang memerintahkan seluruh perwakilan daerah untuk mendirikan posko siaga virus corona. 

Langkah ini ditempuh, menurut Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih, menyusul kian bertambahnya jumlah kasus di beberapa negara.

Ia menuturkan, surat tersebut akan disebar ke 434 cabang cabang IDI daerah. "Kalau semua cabang membentuk itu bisa 434 titik. Tempatnya di kantor IDI setempat," terang Daeng ditemui di Kantor Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).

"Hari ini kami akan keluarkan suratnya. Karena sekitar dua hari yang lalu kami baru dapat informasi bahwa yang imported kasus itu sudah menulari orang lokal. Memang di Indonesia belum, ada tiga negara yang diberitakan WHO. Dan itu langkahnya harus ada kewaspadaan di tiap-tiap titik, bahkan sampai ke tingkat kecamatan, di puskesmas," sambung Daeng lagi.

Posko siaga virus corona dibentuk untuk menghimpun segala informasi mengenai virus corona jenis baru atau 2019-nCoV. Di posko ini pula seluruh dokter di masing-masing daerah bisa berkoordinasi dengan pemangku kebijakan mulai dari dinas kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan hingga pengelola rumah sakit khusus yang ditunjuk pemerintah.

"Selain berkoordinasi juga membantu masyarakat. Pertama soal perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan posko-posko itu kami akan mendorong dokter-dokter untuk bersiap dari segi pengetahuan dan keahlian," sambung dia lagi.

IDI lebih lanjut mendorong pencarian kasus hingga ke cakupan terkecil, semisal Puskesmas. Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi. Sekalipun belum ditemukan kasus virus corona kata dia bukan berarti Indonesia terbebas dari ancaman.

Ia khawatir jangan-jangan sudah terdapat kasus namun justru belum terdeteksi atau dilaporkan.

"Karena itu kami mendorong untuk mempersiapkan pencarian kasus di tempat-tempat, misalnya di level Puskesmas. Bukan hanya di pintu masuk, pelabuhan, sebaiknya di level masyarakat itu dimulai, masyarakat juga mencari," tutur dia.

"Karena di Malaysia dan Singapura sudah [ada kasus virus korona yang terkonfirmasi]. Di level komunitas itu perlu pencarian kasus. Puskesmas kan punya jejaring," lanjut Daeng.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah virus corona berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia. Keputusan ini diambil dalam rapat yang digelar di Jenewa, Swiss. Sementara Komisi Kesehatan Nasional China mencatat ada 1.982 kasus baru yang telah dikonfirmasi. Sehingga total angkanya hampir mencapai 10 ribu per hari ini, Jumat (31/1/2020).

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews