Kena Tipu WNI, Princess Lolowah Adalah Pejuang Hak Perempuan Saudi

Kena Tipu WNI, Princess Lolowah Adalah Pejuang Hak Perempuan Saudi

Princess Lolowah (Universitas Zayed).

Jakarta - Putri Arab Saudi, Princess Lolowah binti Faisal bin Abdulaziz Al Saud menjadi korban penipuan oleh warga negara Indonesia (WNI). Selama ini Princess Lolowah dikenal sebagai perempuan inspiratif yang aktif memperjuangkan hak-hak wanita di Arab Saudi.

Dikutip dari laman Universitas Zayed, Uni Emirat Arab, Princess Lolowah dikenal aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, dari isu pendidikan wanita hingga soal isu kesejahteraan. Dia menempuh pendidikan SMA di Switzerland Finishing School. Princess Lolowah kemudian membantu ibunya, Ratu Effat dalam mengawasi Sekolah Dar Al-Hanan, Sekolah Menengah Swasta Pertama untuk Anak Perempuan di Kerajaan, Jeddah, Kerajaan Arab Saudi.

Dia juga merupakan anggota Komite Perdagangan Internasional yang merupakan bagian dari Kamar Dagang dan Industri Saudi. Princess Lolowah juga berpartisipasi sebagai pembicara dan ketua bersama di Dewan 100 pemimpin dan masih menjadi anggota Forum Ekonomi Dunia. Dia juga pernah menerima gelar kehormatan Doctor of Humane Letters, honoris causa atas kerja kerasnya untuk memajukan kedudukan wanita di Kerajaan Arab Saudi dari Mount Holyoke College pada 24 Mei 2009.

Selain itu, dunia mengenalnya sebagai anggota kerajaan Saudi aktif mendorong agar perempuan diperbolehkan lagi untuk mengemudi di Arab. Karena, seperti diketahui, Arab Saudi sebelumnya memang melarang perempuan untuk menyetir lantaran dinilai rentan. Pelarangan ini dibuat pada tahun 1990 melalui fatwa Dewan Senior Ulama Negara. Namun berkat jasa Princess Lolowah, larangan ini tak berlaku lagi.

Sebagaimana dilansir Associated Press 25 Januari 2007, Princess Lolowah pernah blak-blakan soal hak perempuan untuk diperbolehkan bisa mengemudi. Dia juga tak segan mengkritik Saudi.

Pernyataan dari Princess Lolowah ini disampaikan dalam acara panel di Forum Ekonomi Dunia tahun 2007. Moderator acara, kolumnis New York Times Thomas Friedman, meminta panelis untuk melakukan otokritik kepada negaranya sendiri dan mengatakan apa yang akan mereka ubah untuk mempromosikan ide toleransi yang lebih luas. Salah satu yang ia tanya adalah Princess Lolowah.

"Apa yang akan Anda lakukan, Tuan Putri, jika Anda menjadi 'ratu' selama sehari? Aku tidak akan memberi tahu siapa pun," tanya Friedman.

"Hal pertama, aku akan membiarkan wanita menyetir," kata Princess Lolowa datar. Pernyataannya itu memancing sorak dan tepuk tangan penoton. dia kemudian melanjutkan penjelasannya, "Atau memiliki sistem transportasi yang hebat, yang tidak kita miliki," ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menyelidiki kasus penipuan terhadap putri Arab, Princess Lolowah yang diduga dilakukan oleh warga negara Indonesia (WNI) inisial EMC alias Evie dan EAH alias Eka. Princes Lolwah ditaksir mengalami kerugian sekitar USD 36 Juta atau Rp 512 miliar lebih.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo menjelaskan kasus penipuan ini terkait pembelian tanah. Dalam kasus ini, lanjut Sambo, Princes Lolowah tepatnya telah mengirimkan uang sebesar USD 36.106.574,84 atau Rp 505.492.047.760,00 yang dikirim sejak 27 April 2011 sampai 16 September 2018.

"Kerugian ditaksir Rp 512 miliar atau setengah triliun lebih," Kata Sambo dalam keterangannya, Selasa (28/1/2020).

"Uang itu untuk pembelian tanah dan pembangunan villa Kama dan Amrita Tedja di Jalan Pura Dalem, Banjar Sala, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali," imbuhnya.

Ferdy Sambo menjelaskan kasus ini dilaporkan oleh kuasa hukum Princess Lolowah pada bulan Mei 2019 lalu. Menurut dia, kuasa hukum Princess Lolowah melaporkan adanya dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan dan/atau pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Bareskrim masih menyelidiki kasus ini. Pelaku juga masih diburu.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews