Wabah Pneumonia di China, Dispar Kepri Tunggu Arahan Pusat

Wabah Pneumonia di China, Dispar Kepri Tunggu Arahan Pusat

Ilustrasi.

Tanjungpinang - Mewabahnya penyakit Pneumonia misterius di China sejauh ini belum mempengaruhi kebijakan wisata Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar mengaku belum mendapatkan arahan atau intruksi dari pusat.

"Ya saya sudah tahu terkait wabah Pneumonia tersebut. Namun pusat dalam hal ini Kemenpar belum memberikan instruksi apapun terkait wisman atas penyakit tersebut," kata Buralimar di Tanjungpinang, Senin (20/1/2020).

"Saya kira dalam hal ini pemerintah lebih menitikberatkan ke Dinas Kesehatan terkait upaya antisipasinya. Untuk Dispar di daerah belum ada intruksi apa pun," ujarnya.

Seperti diketahui, China telah melaporkan bahwa coronavirus baru yang berasal dari pasar makanan laut Huanan Wuhan telah menyebabkan kematian ketiga dan menginfeksi hampir 200 orang sejauh ini.

Pada 20 Januari, dilaporkan 139 kasus pneumonia baru selama akhir pekan. Jumlah ini bertambah dari 62 kasus yang diketahui sebelumnya.

Dua kasus dilaporkan oleh komisi kesehatan Daxing Beijing. Sementara kasus lain dikonfirmasi di Shenzhen oleh komisi kesehatan provinsi Guangdong selatan.

Selain itu, kematian ketiga juga telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Dilansir dari Reuters, meskipun terjadi lonjakan kasus yang dilaporkan, Komisi Kesehatan Nasional China meyakinkan dalam sebuah pernyataan pada 19 Januari bahwa wabah pneumonia masih "dapat dikendalikan". Namun sampai saat ini, sumber virus tetap tidak teridentifikasi.

Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa penyebaran virus yang diduga terkait dengan SARS ini mungkin jauh lebih besar daripada yang telah dilaporkan.

Menurut sebuah penelitian oleh para peneliti dari Imperial College London, jumlah kasus yang terinfeksi diperkirakan setidaknya 1.700.

Perkiraan didasarkan pada jumlah kasus eksternal yang dilaporkan di Thailand dan Jepang, dengan mempertimbangkan data perjalanan internasional.

Mengingat liburan Tahun Baru China yang akan datang, dilaporkan reuters, Cina telah meningkatkan tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus baru.

Sebanyak 1,4 miliar orang di Tiongkok akan melakukan perjalanan domestik dan luar negeri selama liburan tujuh hari.

Komisi kesehatan nasional China mendesak semua departemen untuk bekerjasama untuk memantau situasi dan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews