PKP Peduli Berbagi Imlek di Panti Jompo

PKP Peduli Berbagi Imlek di Panti Jompo

Ist

Pagi itu Sabtu (18/1/2020), matahari baru memancarkan sinarnya, panasnya masuk melalui jendela dan pintu rumah yang memang sengaja dibuat terbuka. Setelah ucapkan salam, didalam terlihat ada 3 orangtua yang sedang duduk santai, Nampak selesa, sembari menyandarkan punggungnya di kursi pajang yang berjejer rapi.

Kami datang dengan membawa rombongan kecil, ada 6 orang, seluruhnya  karyawan dan perwakilan pimpro dari PT. PKP, yang sengaja datang untuk mengadakan kunjungan sosial dalam rangka perayaan tahun baru imlek ke 2571.

Rumah itu bernama panti Wreda Suka Cita. Pengelolanya ibu Poni, wanita setengah abad  itu yang aktif mengurus panti, penghuninya ada 12 orang tua, semuanya tapho (laki-laki), kebanyakan sudah akong-akong (kakek) sisanya apek-apek (uwak/pak dhe) .

Ada juga satu orang penghuni panti, yang memiliki marga dari Sumatra utara. Hampir semua terkena stroke, tinggal kadarnya saja yang berbeda, ada yang ringan dan apa pula yang sudah stroke berat.

Panti wreda suka cita sudah berdiri hampir 10 tahun di Batam, sebelumnya berlokasi di ruko Pasir Putih, Batam Centre. Kini, sejak tiga tahun lalu, sudah memiliki rumah sendiri dengan  masih menyicil angsuran via pembelian KPR Bank.

Di dalam panti, terlihat ritme kehidupan yang terasa pelan. Ketika jam menunjukan pukul 10.00 WIB, saat acara kunjungan yang lebih mirip ramah-tamah anak kepada orang tua pun dimulai, ibu poni kemudian berkata meminta agar acara bisa menunggu sebentar  lagi

“ tan eh-tan eh ih nang le khun  ( tunggu-tunggu sebentar, mereka lagi tidur ) “  tapi memang sebentar lagi waktunya mereka minum jus, sehingga mereka akan segera terbangun “, kata Poni, dengan dialek Hokkien, bercampur Teo chui.

Tak lama kemudian, acara berbagi kasih pun dimulai. Diawal kata sambutannya,  Poni berkata mengelola panti, khususnya untuk orang tua jompo perlu kesabaran, keiklasan dan cinta kasih, juga, perlu perhatian ektra untuk merawatnya.

“Mereka kini seperti anak  balita kembali, jadi perlu kasih sayang’ paparnya. Meski  sebagai panti jompo, “ Disini tetap di jadwal kan aktivitas fisik di pagi dan sore hari, ini sebagai sarana  untuk simulasi membantu berjalan . Biasanya ada suster yang ikut membantunya’ paparnya.

Kemudian, seperti lazimnya perayaan imlek, rombongan PKP Peduli membawa sejumlah jeruk ponkan, ada juga minuman kotak; rasa teh bunga, melon dan lychee sebagai buah tangan, juga ada ang pao dengan sejumlah uang di dalamnya.  

Bingkisan imlek itu kemudian mulai dibagi secara rata kepada penghuni panti.  Dari 12 penghuni  ada 11 orang yang mengikuti, yang satu lagi Akong masih tertidur pulas, dan nampaknya perlu istirahat.

Kemudian, salah satu anggota rombongan yakni Deddy token, selalu pimpro dari proyek ruko Anggrek Mas dan Mega Legenda 2  menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya, Ia berkata  

“Ini hanya sekedar berbagi saja, mumpung akan tahun baru imlek “ chit eh tampok ho di nang ing wei be kuei ni.

Lalu, di akhir acara, dana yang lebih besar dari  PKP pedulipun, kemudian  telah diserahkan ke Poni, dana itu kebetulan memang dibutuhkan untuk biaya renovasi atap rumah bagian belakang yang mulai banyak dimakan rayap disana sini.

Gong Xi Fa Chai ke 2571,  (sin ni tuah than) semoga di tahun baru ini, keberuntungan kita semakin banyak .

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews