China Dinilai Sengaja Pancing Indonesia Kerahkan Kapal Perang di Natuna

China Dinilai Sengaja Pancing Indonesia Kerahkan Kapal Perang di Natuna

Kapal perang Indonesia mengusir kapal Coast Guard China di perairan Natuna. (Foto: CNN Indonesia)

Jakarta - Kehadiran kapal-kapal nelayan China dikawal kapal penjaga pantai (coast guard) Negeri Tirai Bambu di Natuna dinilai memiliki maksud terselubung.

Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (Ikapii), Fauka Noor Farid menilai China sengaja memancing Indonesia untuk mengerahkan sebanyak-banyaknya kapal pengawas, kapal pengintai, hingga kapal perang yang dimiliki.

"Menurut saya kita jangan sampai terfokus ke situ (Natuna). Ini strategi Cina (Tiongkok) justru memancing kita, memberikan peluang kepada daerah-daerah yang lain lepas dari pengawasan angkatan laut," kata Fauka dilansir Beritasatu, Rabu (15/1/2020).

Langkah China yang menambah keberadaan kapal nelayan dan coast guard diduga kuat memang sebagai salah satu bentuk pengalihan perhatian. Karena dengan kondisi demikian, Indonesia akan menambah kapal perang dari angkatan laut maupun Bakamla.

"Dengan menambah kapal perang kita dari Bakamla, ada daerah-daerah yang terlepas dari pengawasan. Berarti ada peluang. Misalnya dari KRI apa yang mengawasi wilayah selatan, semua ditarik fokus ke Natuna," ucapnya.

Dengan penambahan kapal pengawas oleh Indonesia, berarti ada wilayah yang terlepas dari pengawasan. Kondisi ini berbahaya karena memberikan peluang bentuk kejahatan perairan lainnya seperti penyelundupan narkotika, manusia, atau kejahatan lintas negara lainnya.

Fauka juga menilai, hingga saat ini belum ada tanda-tanda keseriusan Tiongkok untuk melarang seluruh nelayannya agar tidak memasuki wilayah ZEE perairan Natuna. Bahkan, sejak kedatangan Presiden Joko Widodo disinyalir nelayan Tiongkok beserta coast guard yang mendampingi semakin banyak.

"China menambah kapal-kapal nelayan untuk masuk wilayah. Kalau enggak salah ada 34 atau 43 kapal nelayan. Ditambah 6 coast guard," kata Fauka.

TNI bersama dengan Bakamla dan elemen lainnya hingga kini terus melakukan operasi rutin di wilayah perbatasan perairan Natuna. Operasi rutin dilakukan menyusul masih adanya kapal nelayan China yang keluar masuk di perairan tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews