Marco Motta: Pesakitan di Juventus, Kini Berseragam Persija

Marco Motta: Pesakitan di Juventus, Kini Berseragam Persija

Marco Motta. (Foto: Giuseppe Bellini/Getty Image)

Jakarta - Persija Jakarta merekrut bek asal Italia, Marco Motta. Seperti apa perjalanan pemain 33 tahun tersebut?

Presiden Persija, Ferry Paulus, mengakui timnya sudah resmi mendatangkan Motta. Ia dikontrak selama dua tahun.

"Motta sudah teken kontrak beberapa hari lalu dengan kami, tapi belum bisa hadir," kata Ferry kepada wartawan di Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (13/1/2020) kemarin.

Motta adalah jebolan akademi Atalanta, yang memang terkenal menghasilkan pemain-pemain bertalenta di Italia. Ia menjalani debut bersama tim senior La Dea di Serie A pada Januari 2005, dan berhasil membuat 22 penampilan. Pada musim panas 2005, Motta hengkang ke Udinese.

Ia berstatus pemain di sana hingga musim panas 2011, namun sejatinya ia lebih banyak dipinjamkan. Pada musim panas 2007, Torino meminjam jasanya. Meski statusnya cuma pelapis, ia berhasil main 24 kali di Serie A.

Kemudian di awal tahun 2009, giliran AS Roma yang meminjamnya. 18 bulan berseragam Il Lupi, ia membuat 42 penampilan di seluruh ajang.

Pada Juli 2010, giliran Juventus yang ikut-ikutan. Bedanya, Bianconeri memberinya kontrak permanen setahun kemudian. Hal ini karena penampilannya cukup baik di musim 2010/11, di mana ia tampil 35 kali.

 

Cadangan Mati di Juventus, berkelana ke klub-klub gurem

Bersama Juve, ia pun mendapat panggilan ke Timnas Italia, dan mencatat satu-satunya penampilan bersama Gli Azzurri saat bertemu Pantai Gading pada Agustus 2010.

Namun Juve juga menjadi titik kelam karir Motta. Saat Antonio Conte masuk menjadi pelatih pada 2011, ia merasa Motta tak cukup bagus untuk timnya.

Jadilah kiprahnya sebagai pemain pinjaman berlanjut. Berturut-turut ia dipinjamkan ke Catania (2012), Bologna (2012/13), dan Genoa (2014). Meski ketiga klub tersebut memberinya waktu bermain yang relatif cukup, tapi tak ada yang mau mempermanenkannya.

Di musim 2014/15, Juve sudah dilatih Massimiliano Allegri, tapi ia juga tak pernah dimainkan. Pada Februari 2015, ia pun sepakat dengan klub untuk mengakhiri kerja sama.

Setelahnya, ia pun memilih berkelana ke luar Italia. Mulai dari Inggris bersama Watford (2015) dan Charlton Athletic (2016), ke Spanyol bersama Almeria (2017-2018), hingga ke Siprus, bermain bersama Omonia Nicosia (2019).

Selama bermain di empat klub tersebut, namanya meredup, bahkan nyaris tak terdengar lagi. Baru pada Januari 2020, publik sepakbola Indonesia dikejutkan dengan kepindahannya ke Persija. Jika semuanya lancar, masyarakat bisa menyaksikannya selama dua tahun ke depan berkiprah di Liga 1.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews