Kenaikan Upah dan Cukai Rokok Diprediksi Picu Inflasi di Kepri

Kenaikan Upah dan Cukai Rokok Diprediksi Picu Inflasi di Kepri

Ilustrasi.

Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada Desember 2019 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,27% (mtm). 

Pada Januari 2020, IHK Kepri diperkirakan akan kembali mengalami inflasi namun dengan tekanan yang lebih rendah dibandingkan pada Desember 2019. 

"Perlu diwaspadai beberapa risiko inflasi ke depan, namun diperkirakan akan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional pada tahun 2020 yaitu sebesar 3 ± 1% (yoy)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Fadjar Majardi, Sabtu (4/1/2020). 

Beberapa potensi risiko pendorong inflasi di Kepri pada Januari 2020 antara lain, penyesuaian upah pada awal tahun yang dapat memicu inflasi secara umum. Peningkatan harga aneka rokok didorong oleh kenaikan cukai rokok mulai 1 Januari 2020. 

Curah hujan dan gelombang tinggi yang masih terus berlangsung pada periode angin musim utara memicu kelangkaan pasokan ikan segar, menghambat jalur distribusi bahan makanan serta berdampak pada produksi sayuran sehingga mendorong inflasi pada kelompok bahan makanan.

Baca: Kenaikan Cukai Rokok Bakal Picu Inflasi Februari 2020

Menurut Fadjar, langkah pengendalian inflasi tahun 2020 akan tetap mengacu pada kebijakan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif) sebagaimana yang telah dilakukan pada tahun 2019. 

"Penguatan koordinasi serta sinkronisasi kebijakan akan terus dilanjutkan untuk pengendalian harga dan diharapkan inflasi Kepulauan Riau tahun 2020 dapat terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3 ± 1%," jelasnya. 

Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri,  pada Desember 2019 sendiri, komoditas utama penyumbang inflasi Kepri adalah bayam dengan andil sebesar 0,43% (mtm), bawang merah sebesar 0,12% (mtm), dan angkutan udara 0,33% (mtm) terhadap pertumbuhan inflasi. 

Fadjar mengatakan peningkatan harga bayam merupakan dampak dari curah hujan dengan intensitas yang tinggi sepanjang akhir tahun sehingga mengakibatkan kegagalan panen dan keterbatasan pasokan. 

"Sementara itu, harga bawang merah mengalami kenaikan seiring dengan musim tanam yang mundur akibat kemarau yang lebih panjang pada sentra pemasok," terangnya. 

Sedangkan kenaikan tarif angkutan udara terutama dipicu oleh peningkatan permintaan tiket angkutan udara pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru sesuai dengan pola musimannya.

Secara tahunan, inflasi Kepri pada Desember 2019 tercatat sebesar 2,03% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri pada Desember 2019 berada di bawah kisaran sasaran inflasi 2019 sebesar 3,5 ± 1% (yoy).

Berdasarkan komoditasnya, secara kumulatif dari Januari hingga Desember 2019, 5 (lima) komoditas utama penyumbang inflasi Kepri adalah cabai merah, kacang panjang, bayam, emas perhiasan dan bawang merah. 

"Sementara sebaliknya, 5 (lima) komoditas utama penyumbang deflasi secara kumulatif dari Januari hingga Desember 2019 adalah tarif angkutan udara, bensin, minyak goreng, wortel, dan ikan selar/tude," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews