Belum Turun dari Pesawat, Pilot di Hang Nadim Langsung Dicek Urine

Belum Turun dari Pesawat, Pilot di Hang Nadim Langsung Dicek Urine

Seorang pilot menjalani pemeriksaan urine begitu pesawatnya mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. (Foto: Yude/batamnews)

Batam - Pilot dan awak pesawat dari sejumlah maskapai kaget saat mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. Sejumlah petugas kepolisian dan BNN Kepri langsung naik ke pesawat begitu burung besi berhenti sempurna.

Mereka sempat mengira ada yang tak beres. Namun setelah dijelaskan, para kru angkutan udara ini akhirnya paham bahwa ada pemeriksaan urine kepada mereka.

"Tenang, ini hanya pemeriksaan urine," kata Suwarso, Direktur BUBU Hang Nadim, Senin (23/12/2019) siang.

Para kru pesawat yang terdiri pilot, ko-pilot dan pramugari akhirnya bersedia untuk diperiksa urinenya. Proses pemeriksaan pun berjalan aman, bahkan salah satu pilot sempat bercanda usai pemeriksaan.

“Wah, kalau untuk istri saya ini harusnya positif nih. Positif hamil maksudnya,” ujarnya sambil tertawa.

Hingga siang sekitar pukul 13.00 WIB, total ada empat pesawat yang diperiksa pilotnya dan semuanya negatif dari penggunaan narkoba. 

Rencananya, hari ini akan ada kru empat pesawat dari ragam maskapai yang akan menjalani pemeriksaan urine, begitu mereka mendarat di Bandara Hang Nadim.

Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto yang sempat hadir untuk mengecek kesiapan personel mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kinerja pilot saat membawa pesawat.

“Tujuannya agar masyarakat pengguna jasa penerbangan merasa aman dan nyaman di dalam pesawat,” ujar Andap.

Dia mengimbau kepada para penumpang yang akan pergi untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, agar senantiasa menjaga diri selama perjalanan baik di laut, darat dan udara.

“Perhatikan life jacket (jika perjalanan laut), kondisi cuaca, waspada terhadap calo dan kejahatan seperti hipnotis,” katanya.

Kepala BNNP Kepri Brigjen Pol Richard Nainggolan mengatakan, apabila ada pilot yang kedapatan positif menggunakan narkoba, maka mereka akan menindaknya sesuai hukum.

“Kalau memang ada, seharusnya tidak bisa melanjutkan penerbangan. Tapi yang pastinya, tetap akan kami proses,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews