Fakta Perubahan Bentuk Stadion Dompak yang Jauh di Bawah Ekspektasi

Fakta Perubahan Bentuk Stadion Dompak yang Jauh di Bawah Ekspektasi

Proyek Stadion Dompak, Tanjungpinang. (Foto: Sutana/Batamnews)

Tanjungpinang - Pembangunan Stadion Internasional Dompak sempat digadang-gadangkan di masa kepemimpinan Gubernur Nurdin Basirun. Stadion ini digagas di masa kepemimpinan mendiang HM Sani.

Pada 2016 lalu, mimpi masyarakat Kepri menjulang bakal memiliki sebuah stadion berkelas Internasional. Tampak dalam maket dan rancangan Detail Engineering Design (DED) yang beredar kala itu.

Sebuah stadion yang tak kalah megah dari Gelora Bung Karno dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Bandung. Stadion Dompak pun disinyalir bisa dipakai oleh klub-klub sepakbola terkemuka tanah air untuk berlaga di kompetisi teratas Liga Indonesia.

 

Rencana awal pembangunan Stadion Dompak.

Selama ini Kota Tanjungpinang hanya memiliki sebuah stadion kecil bernama Sulaiman Abdullah. Kondisi tribun penonton, rumput dan fasilitas di Sulaiman Abdullah sangat jauh di bawah standar nasional. Tentu saja rencana pembangunan stadion internasional di Dompak yang kini menjadi lokasi pusat pemerintahan Provinsi Kepri disambut hangat para pecinta olahraga kulit bundar ini di Kepri khususnya Tanjungpinang dan Bintan.

Pemprov Kepri sendiri mengestimasikan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun stadion kelas internasional itu mencapai Rp 400 M. Jumlah penonton bisa ditampung 30-60 ribu penonton. Selain itu area ini juga direncanakan dibangun sejumlah perkantoran organisasi olahraga.

"Tapi kita perlu melihat anggaran dulu," ujar Naharuddin Kepala Bappeda (Kini Badan Penelitian dan Pengembangan Balitbang Provinsi Kepri ) pada 2016 lalu.  

 

Berubah bentuk

Rencana pembangunan Stadion Dompak yang sudah dirasionalisasi.

Namun seiring waktu berjalan, ternyata Pemprov Kepri merevisi DED pembangunan stadion Dompak. Jika sebelumnya direncanakan komplek stadion juga dibangun untuk berbagai cabang olahraga, agaknya saat ini Pemprov fokus kepada hanya lapangan sepakbola dan fasilitas atletik.

”Awalnya yang diusulkan dananya melebihi Rp 30 miliar. Kami juga minta bantuan APBN. Namun tak mendapat respon,” ujar Kadispora Kepri, Maifrizon beberapa waktu lalu.

Namun dengan kondisi anggaran yang ada, akhirnya wajah Stadion Dompak pun dirasionalisasikan. Memang terlihat jauh dari ekspektasi awal. Stadion ini hanya memiliki satu tribun di sebelah barat yang berkapasitas 8.000 seat.

Kabid Sarana dan Prasarana Dispora Provinsi Kepri, Bambang Suwastiyo, menargetkan pengerjaan tribun Stadion Dompak hingga akhir Desember 2019 menelan anggaran sekitar Rp 26 miliar itu akan rampung 85 hingga 90 persen.

"Nantinya meliputi pengerjaan atap, kursi penonton, toilet pemain, hingga tangga di sudut kiri-kanan dan tengah tribun," kata Bambang saat meninjau pembangunan tribun, Rabu (18/12/2019).


Digesa sebelum akhir 2019

Proyek Stadion Dompak.

Pembangunan tribun Stadion Dompak di Pulau Dompak, Tanjungpinang terus digesa. Batas waktu kontrak sepekan ke depan akan berakhir 28 Desember mendatang. Pantauan di lapangan, puluhan pekerja kontruksi masih terus bekerja. Terlihat mereka mengerjakan tiang tribun dan pembesian tempat duduk penonton.

"Pekerjaan tribun stadium Dompak, sesuai kontrak kerja akan berakhir pada 28 Desember mendatang, menyisakan waktu sepekan ke depan," kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Provinsi Kepri Maifrizon di Tanjungpinang, Rabu (18/12/2019).

 

Persemian stadion direncanakan hadirkan Timnas U-22

Indra Sjafri saat mengunjungi Tanjungpinang April 2019 lalu.

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri antusias menyambut hadirnya Stadion Dompak, Tanjungpinang. Bahkan Indra siap menghadirkan anak asuhnya ketika peresmian lapangan tersebut.

"Kalau pak Gubernur berkenan, Timnas bisa diundang pada saat peresmian stadion Dompak nanti," ujarnya saat jadi bintang tamu Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat kecamatan se-Kota Tanjungpinang, di Stadion Sulaiman Abdullah belum lama ini

Indra mengatakan, setidaknya kehadirian mereka merupakan sebuah kebangaan. Terlebih lagi ketika mampu memotivasi anak-anak di Kepri untuk mengembangkan bakat sepakbola mereka. "Undang kami, kami akan sangat senang," kata Indra


Nama stadion sempat diisukan Gelora Bang Nurdin

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (DPRD Kepri) merasa kaget stadion sepak bola di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang diisukan bernama "Bang Nurdin".

"Tentu saya tidak setuju," kata Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, dilansir Batamnews dari Antara.

Ia mengatakan, sebaiknya nama stadion itu menggunakan nama pahlawan asal Kepri atau orang-orang yang berjasa dalam memajukan wilayah itu.

"Pembuatan nama harus didiskusikan bersama, jangan seenak-enaknya saja diklaim atau ditetapkan hanya karena menjabat sebagai gubernur," katanya.

Bang Nurdin merupakan nama panggilan Gubernur Kepri nonaktif Nurdin Basirun. Nama stadion itu muncul di media sosial sehingga menimbulkan berbagai persepsi.

"Kalau bangun sesuatu pakai dana pribadi, silahkan pakai nama sendiri, tidak akan ada yang protes. Ini 'kan berbeda, pakai anggaran daerah untuk bangun stadion kecil itu," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews