Angin Muson Picu Cuaca Ekstrem di Karimun, BMKG: Curah Hujan Lebih Tinggi

Angin Muson Picu Cuaca Ekstrem di Karimun, BMKG: Curah Hujan Lebih Tinggi

Kepala BMKG Karimun, Raden Eko Sarjono.

Karimun - Angin Muson Asia ditengarai menjadi pemicu ekstremnya cuaca di wilayah Karimun. Hujan dan petir disertai angin kencang kerap terjadi, bahkan suhu udara juga lebih dingin.

Fenomena Angin Muson ini sering dikenal dengan sebutan Angin Utara. Pengaruhnya adalah curah hujan yang tinggi di wilayah Kepulauan Riau.

Kepala BMKG Karimun, Raden Eko Sarjono mengatakan bahwa, secara umum untuk di Indonesia, memasuki akhir tahun memang terjadi hujan.

"Kondisi itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga intensitas hujan menjadi lebih tinggi," kata Eko, Senin (17/12/2019).

Faktor lainnya adalah keberadaan Karimun di Selat Malaka. Selat ini merupakan tempat belokan angin, yang menyebabkan pertumbuhan awan yang lebih signifikan.

Selanjutnya, samudera Hindia dan samudera Pasific yang merupakan daerah bertekanan rendah juga menjadi pemicu muncul cuaca ekstrem di Indonesia.

"Secara langsung memang kita tidak terkena. Tapi hal itu berdampak sampai ke daerah kita," ucapnya.

Akibat dari beberapa faktor tersebut, Kepri dan Karimun yang merupakan daerah kepulauan juga akan mengalami puting beliung dan fenomena lainnya.

"Kerena daerah berbentuk pulau, akan terjadi puting beliung, angin kencang, hujan lebat dan dari panas ke dingin. Itu juga ciri-ciri dan pengaruh peralihan musin, orang bilang cuaca ekstrem," kata Eko.

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak bepergian menggunakan jalur laut dan nelayan yang hendak beraktivitas untuk melihat kondisi cuaca terlebih dahulu. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews