Nyimas Novi Prihatin Buta Huruf Warga Karimun di Teluk Setimbul

Nyimas Novi Prihatin Buta Huruf Warga Karimun di Teluk Setimbul

Kegiatan jaring aspirasi di masa reses oleh Anggota DPRD Karimun, Nyimas Novi di kamping Teluk Setimbul, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Anggota DPRD Karimun, Nyimas Novi Ujiani menemukan perkampungan di Kabupaten Karimun yang warganya masih banyak buta huruf. Hal itu terungkap dalam kegiatan masa resesnya di Kampung Teluk Setimbul, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kamis (5/12/2019) lalu. Di sana banyak di tempati oleh warga suku asli.

Perkampunga yang terletak di ujung barat Pulau Karimun itu jarang tersentuh program pembangunan

Bahkan, pada reses tersebut puluhan masyarakat yang akan mengisi absensi kehadiran dan tatap muka yang dilakukan, terpaksa meminta bantuan staf DPRD dan beberapa tetangganya yang bisa baca tulis, untuk menuliskan nama mereka pada kolom isian nama.

"Ini kasus lama yang kembali kita temuan. Masih menunggu data pastinya, dari pertemuan singkat saat reses kemarin yang terdata sementara baru 70 orang. Selebihnya banyak yang melaut," kata Nyimas Novi.

Di tahun-tahun sebelumnya, dikatakannya masyarakat Teluk Setimbul sempat mendapat bimbingan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sinar Bangsa. Bahkan, dulu masyarakat disana telah paham akan menulis dan membaca. Namun, entah kenapa kegiatan bimbingan itu terhenti di tengah jalan.

"Setelah selesai dibimbing ternyata terjadi kevakuman. Sehingga warga disitu kembali lagi buta huruf karena tidak mengasah kemampuannya. Sekarang balik lagi jadi tidak dapat mengenali huruf," ucapnya.

Menurut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun ini, sejak tahun 2008 hingga 2012, ada ratusan penduduk yang dibimbing melalui program keaksaraan fungsional (KF). Lalu, jumlah yang buta huruf pun terus berkurang dan hampir sepenuhnya bisa baca tulis.

Kemudian setelah dirasa mampu menguasai tulisan dan membaca, mereka pun dilepas dan tidak ada lagi pembinaan.

"Saya dulu ikut terlibat sebagai pelaku KF, yang sekarang jadi keaksaraan mandiri, mereka sudah kita sentuh, sekarang kembali buta aksara lagi. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi saya dan kita semua, agar menuntaskan kasus buta huruf di Teluk Setimbul," ujarnya.

Sebagai langkah konkret menuntaskan permasalahan itu. Dalam waktu dekat Nyimas Novi akan menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun untuk kasus buta huruf tersebut.

Dia juga berharap agar dinas pendidikan dapat menaruh perhatian terhadap kasus buta huruf di Teluk Setimbul Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Meral Barat. Sejalan dengan menuntaskan tingkat kemiskinan masyarakat.

"Karena kita tahu, dalam pemberantasan kemiskinan, yang harus kita lakukan adalah cerdaskan masyarakatnya. Kalau masyarakat tidak mengenal huruf maka kemiskinan semakin dekat," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews