• HOME
  • Peristiwa
  • Kriminalitas
  • Metro
  • Politik
  • Daerah
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Natuna
    • Anambas
    • Lingga
    • Bintan
  • Video
  • Shopping
  • Indeks

Update Terbaru

• Gempa 7,1 SR Guncang Sulawesi Utara      • Ketua KNKT: Operasi SAR Sriwijaya Air Ditutup      • Menparekraf Sandiaga Uno Diagendakan Kunjungi Kepri Besok, Ada Apa?      • DM Rekam Video Syur dengan Anak di Bawah Umur di Batam      • Sudah 960 Tenaga Kesehatan di Batam Disuntik Vaksin      • Tiga Guru Positif Covid Jelang Belajar Tatap Muka di Tanjungpinang      • Modus Kejahatan Seksual Kian Beragam, KPPAD Kepri Ingatkan Orangtua      • Wako Rudi Luncurkan BLU-e Gantikan Buku Uji KIR Kendaraan di Batam      • Biden: Trump Tinggalkan Surat yang Sangat Dermawan      • Tol Laut KM Logistik Nusantara-4 Masuk Kepri 2 Kali Sebulan     
Batamnews > Internasional

Jepang Dirikan Kompleks Penghormatan Suku Ainu

Jumat 08 November 2019, 08:25 WIB

Ilustrasi

Sapporo - Pemerintah Jepang mendirikan kompleks kuil modern untuk menghormati kebudayaan Suku Ainu. Rencananya, monumen ini akan dibuka saat Olimpiade Tokyo 2020.

Dilansir dari detikcom yang dikutip dari berbagai sumber, Kamis (7/11/2019), tempat itu dinamai 'Ruang Simbolis untuk Harmoni Etnik'.

Perdana Menteri Shinzo Abe sebagaimana dikutip dari Reuters mengatakan, tempat ini akan menjadi daya tarik wisatawan asing ke Jepang dan kota di Sapporo Utara, tempat Olimpiade Tokyo 2020. Pembangunannya menelan anggaran sebesar US$ 220 juta atau sekitar Rp 3 miliar.

Dalam kompleks ini nantinya akan ada museum dan replika pemukiman Ainu. Saat ini para kurator juga sedang mempersiapkan pameran barang-barang Ainu seperti mantel, pisau, tongkat upacara, kalung manik-manik, boneka beruang, dan kerajinan tangan Ainu. Selain itu, terlihat pula para penari yang sedang berlatih.

Namun, beberapa orang Ainu justru memandang proyek ini semakin menegaskan bahwa pemerintah Jepang gagal memahami sejarahnya. Selama ini hubungan antara pemerintah Jepang dan Ainu mengalami berbagai gejolak sejak komunitas ini dipaksa melakukan asimilasi dengan Jepang.

Dikutip dari situs Ainu Museum, orang Ainu mulanya mendiami pulau Hokkaido, Kurilir, dan Sakhalin. Mereka hidup dengan menangkap ikan, berburu dan berkebun. Mereka juga memiliki bahasa sendiri dan menjalankan kepercayaan pada banyak dewa seperti dewa alam, dewa binatang, dewa tumbuhan, dewa benda dan dewa pelindung rumah, gunung, dan danau.

Hanya pada tahun 1400-an, Jepang memperlebar daerah kekuasaannya sampai ke Hokkaido dan memaksa Ainu untuk bergabung bersama mereka. Saat era Meiji, kebijakan asimilasi diberlakukan di mana orang Ainu dilarang melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan.

Mereka juga dicap sebagai former aborigines atau mantan penduduk asli. Diskriminasi terhadap Ainu masih terasa hingga kini meskipun pemerintah telah mengakui Ainu sebagai masyarakat adat secara resmi pada 2008.

Survei pada 2017 memperlihatkan ada sekitar 13 ribu orang Ainu di Hokkaido. Jumlah sebenarnya diestimasikan lebih tinggi karena banyak orang Ainu yang menutupi identitasnya. Mereka takut didiskriminasi dan banyak yang telah pindah dari Hokkaido.

"Masyarakat masih belum bisa menerima Ainu," kata antropolog dari Universitas Hokkaido, Mai Ishihara. "Masih banyak orang Ainu yang merahasiakan identitasnya dari anak-anak mereka," katanya.

Karena diskriminasi tersebut, orang Ainu juga terhambat dalam mendapatkan akses pendidikan. Menurut survei Ainu Association of Hokkaido, pada 2013 hanya 25,3 persen orang Ainu yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Pada 2009 setelah muncul Deklarasi Hak Masyarakat Adat oleh PBB, pemerintah Jepang mulai membuat kebijakan untuk Ainu. Kebijakan itu berfokus pada pembangunan ruang simbolik yang didanai pemerintah. Proyek ini dimulai di sekitar Danau Poroto, dekat Kota Shiraoi, Hokkaido.

Salah satu keturunan Ainu, Atsushi Monbertsu sebagaimana dikutip dari Reuters melihat keputusan Jepang untuk membangun ruang simbolik itu sebagai hal yang sia-sia.

"Akan lebih baik jika pemerintah memberi kami tempat di mana kami bisa melaksanakan ritual tradisional kami," katanya.

Selama lebih dari satu dekade, diskusi antara orang Ainu dan Pemerintah Jepang belum menemukan titik terang. Perwakilan Ainu meminta hak kepemilikan tanah, anggaran untuk mengajar kebudayaan dan bahasa Ainu, serta permintaan maaf dari pemerintah Jepang. Namun, tak satu pun permohonan itu yang ditanggapi.

Kendati sejumlah orang Ainu tidak menyambut baik dibangunnya kompleks Harmoni Etnik, perwakilan kelompok Ainu yang beranggotakan 2000 orang mendukung proyek Abe itu karena dianggap akan memberikan keuntungan ekonomi dari wisata. Selain itu, tempat ini juga bisa dijadikan forum kebudayaan dan kesenian Ainu.

(*)

Editor       : Rhuuzi Wiranata
Sumber   : detik.com
# jepang# Suku ainu# Olimpiade Tokyo 2020


FOLLOW US :

Berita Terkait :
Sabtu, 12 Oktober 2019 - 08:25 WIB

Mengerikan, Topan Hagibis Hantam Jepang Telan Korban Jiwa

Senin, 07 Oktober 2019 - 08:25 WIB

Kapal Korut dan Patroli Laut Jepang Tabrakan, 20 Orang Terlempar ke Laut

Rabu, 25 September 2019 - 08:25 WIB

RI-Jepang Mulai Garap Kereta Cepat JKT-SBY

Rabu, 04 September 2019 - 08:25 WIB

Hendra Setiawan Incar Medali Olimpiade 2020


Baca Juga :
Rabu, 20 Januari 2021 - 08:25 WIB

Modus Fotografer, Rahadi Tiduri 10 Model Remaja di Batam Hingga Hamil

Selasa, 19 Januari 2021 - 08:25 WIB

Ajukan 3 Tuntutan ke Bea Cukai, Masrur Amin: Jangan Sampai Kita Nyatakan Perang

Selasa, 19 Januari 2021 - 08:25 WIB

Kasus Haji Permata, Kepala DJBC Kepri Agus: Saya Siap Dipecat Jika Petugas Salah

Selasa, 19 Januari 2021 - 08:25 WIB

Rombongan Keluarga Haji Permata Tiba di Karimun, Penjagaan Kantor DJBC Diperketat


Komentar Via Facebook :



Tag Terpopuler
#
Lion Air

#
DJBC Kepri

#
Pencabulan

#
Tukang parkir pesawat

#
Marshaller

#
Haji Permata

#
Haji Permata Meninggal Dunia

#
Haji Permata Tewas

#
Belajar Tatap Muka

#
Megawati

Berita Terpopuler
1
Situasi Terkini Rumah Haji Permata di Tanjung Sengkuang Batam

dibaca 66721 kali

2
Rute Baru Lion Air, Harga Tiketnya Rp 500 Ribuan

dibaca 42684 kali

3
Haji Permata Diduga Tewas Tertembak, DJBC Kepri: Kami Masih Cari Informasi

dibaca 30387 kali

4
Bea Cukai Rilis Alasan Penembakan Pengusaha Kapal Haji Permata

dibaca 24069 kali

5
Modus Fotografer, Rahadi Tiduri 10 Model Remaja di Batam Hingga Hamil

dibaca 18417 kali

6
Ingin Jadi Tukang Parkir Pesawat? Berikut 5 Fakta dan Syaratnya

dibaca 17059 kali

7
Haji Permata Meninggal Dunia Diduga Ditembak

dibaca 15264 kali

8
Sepak Terjang Haji Permata di Dunia Penyelundupan

dibaca 13840 kali

9
Seribu Massa KKSS Batam Dikabarkan Akan Geruduk Kantor Bea Cukai Kepri

dibaca 13231 kali

10
Haji Permata Ditembak Petugas BC di Tembilahan, Begini Kronologinya

dibaca 9479 kali

Suara Pembaca

1 minggu lalu

Cara Mengubah Rumah Biasa Menjadi Smart Home!
SMART HOME merupakan ekosistem rumah paling penting di era modern seperti sekarang. Yuk, cari tahu perangkat smart home rekomendasi pilihan dengan
Kolom dan Opini

1 tahun lalu

Daya Saing Batam di Tepi Jurang?
Losing Competitiveness DALAM empat bulan terakhir ini kita dijejali dua peristiwa yang saling bertolak belakang. Peristiwa pertama, betapa kita gegap

1 tahun lalu

Kill or To Be Killed, is it Still Relevant?
BENARKAH dunia bisnis saat ini sudah seperti rimba belantara, siap membunuh atau terbunuh, seperti judul tulisan ini, kill or to be killed, cut-the-throat, or
Advertorial

2 bulan lalu

Promo Big Surprise, Electonics City Beri Hadiah Langsung Pembelian di Atas Rp 1 Juta
Batam - Electronics City mengadakan promo menarik untuk merayakan hari jadi ke-19. Promo ini bertemakan “Big Surprise”.
 


 
Download Aplikasi Android Suara.com
  • Berita
    - Nasional
    - Internasional
    - Peristiwa
    - Nusantara
    - Sumatera Utara
    - Riau
  • Daerah
    - Tanjungpinang
    - Karimun
    - Natuna
    - Anambas
    - Lingga
    - Bintan
    - Meranti
  • Kategori
    - Olahraga
    - Ekonomi
    - Properti
    - Tekno
    - Seleb
    - Kuliner
    - Female
  • Kategori
    - Travel & Hotel
    - Gaya Hidup
    - Otomotif
    - Video
    Kode Pos
    - Batam
  • Ragam
    - Batamsiana
    - Komunitas
    - Opini
    Serumpun
    - Malaysia
    - Singapura
  • Sosial Media
    - Facebook
    - Twitter
    - Instagram
    - Rss Feed







© 2015 - batamnews.co.id          Desain By :Aditya Tentang | Redaksi | Disclaimer | Pedoman | Info Iklan | Iklan Baris