Tragis, Fakta Tewasnya Balita Shelin di Tangan Paman

Tragis, Fakta Tewasnya Balita Shelin di Tangan Paman

Raut wajah kesedihan orangtua Shelin dan dua abangnya saat mengantar jenazah balita itu menuju pemakaman, Minggu (6/10/2019). (Foto: Batamnews)

Batam - Kasus pilu terjadi di Kampung Ubi, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Seorang balita usia 2 tahun tewas usai dihujam tikaman pisau sang paman.

Shelin Nathania Hutagalung sedang lucu-lucunya. Pria bernama Dodi Pance Simamora, pamannya terlihat menggendong keponakannya itu menuju kebun.

Dodi sebelumnya sempat meminjau pisau ke salah seorang tetangga. Balita polos tak berdosa itu nyaman di dekapan sang paman.

Namun Jumat (4/10/2019) itu sekitar pukul 09.00 WIB, balita Shelin dibaringkan di dekat meja yang ada di bawah pohon di kebun tersebut. Pria itu lalu menikamnya. Warga yang melihat sekitar 3 kali tikaman yang dihujam ke tubuh Shelin.

Dodi kemudian menusuk dirinya sendiri hingga berdarah. Warga  di Kampung Ubi, RT 01/09 itu pun heboh dan melaporkan ke polisi. Keduanya dibawa ke rumah sakit untuk segera ditangani secara medis. Namun nyawa Shelin tak tertolong.

Berikut fakta peristiwa tragis itu:

 

Tikam keponakan di kebun
 

Lokasi kejadian.

 

Kapolsek Nongsa Kompol Albert Sihite menyebutkan, pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB tersangka meminjam pisau ke salah satu tetangga dengan alasan untuk mengambil sesuatu di kebun. Ia sambil menggendong korban.

Di kebun itu, salah seorang saksi mata lain melihat tersangka membaringkan balita 2 tahun itu dan menusuknya 3 kali menggunakan pisau tersebut. Wanita itu pun berteriak.

 

Dodi tusuk diri sendiri

Dodi saat diamankan.

 

Setelah menusuk korban tersangka mencoba untuk bunuh diri dengan menusukan pisau ke perutnya sendiri. Warga memberitahu peristiwa ini ke polisi. "Tak lama kemudian anggota opsnal (polisi) juga membawa tersangka menuju RS Soedarsono Darmosuwito untuk mendapatkan perawatan luka tusukannya sendiri yang cukup serius," terang Kapolsek.

Sementara Shelin dirujuk ke RS Budi Kemulian untuk mendapatkan perawatan intensif.


Dodi kabur ke semak-semak

Dodi Pance Simamora (27) yang menikam Selin sempat lari ke semak-semak tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun berhasil ditangkap oleh keluarganya.


Tetangga melihat Dodi menikam sambil ngoceh

 

Bella, salah seorang tetangga di lokasi kejadian mengaku trauma melihat kejadia itu. Dia mengatakan, lokasi penikaman itu tak jauh dari rumah yang ditinggalinya. Saat itu, Bella menyebut dirinya sedang menjemur pakaian di samping rumah.

“Iya saya lihat benar kejadiannya. Jadi waktu itu saya lagi jemur pakaian kan, terus ngeliat pamannya itu megang pisau sambil menikam korban. Awalnya saya nggak ngerti dia mau ngapain, terus saya panggil anak saya. Itu pembunuhan kata anak saya, bergegas saya masuk rumah sambil teriak,” ujarnya di lokasi.

Lanjut Bella, sewaktu dia berteriak dan lari ke dalam rumah, pelaku sudah menikamnya sebanyak dua kali. “Pas yang waktu mau nusuk yang ketiga itu saya teriak,” ungkapnya.

Lebih sadisnya, Bella mengatakan bahwa pada saat dia berteriak itu pelaku masih tetap menikam korban. “Dia itu sambil ngoceh-ngoceh gitu, kayak orang lagi emosi,” katanya.

Dia lalu pergi ke rumah ketua RT untuk menyampaikan kejadian tersebut.


Shelin meninggal

Peristiwa membuat kedua orangtua balita itu, Susanto Hutagalung dan Meliati Simamora terpukul. Susanto diketahui bekerja sebagai sopir di Bank Mandiri Batam. Hal ini diketahui dari keterangan karyawan bank BUMN itu kala berada di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Sabtu (5/10/2019). "Ayah korban orang baik dan dikenal ramah diberikan ujian yang tidak bisa disangka-sangka," ujar salah seorang staf Bank Mandiri yang namanya enggan disebutkan.

Kabar meninggalnya Selin secara tragis, cukup mengagetkan rekan-rekan kerja Susanto. "Kami terkejut baca di berita media online ada anak karyawan Bank Mandiri menjadi korban penikaman oleh paman korban," tambahnya.

Selin mengembuskan napas terakhir tepat pukul 11.45 WIB di GICU Rumah Sakit Budi Kemuliaan.


Entah apa yang merasukimu Dodi?

Yurimah Sihombing, istri Dodi Pance Simamora (27) menyebut suaminya punya penyakit aneh. Yurimah mengatakan bahwa suaminya itu baru tinggal di dekat rumah Shelin sekitar tiga minggu.

Yurimah menyebut, Dodi sebelumnya bekerja sebagai sekuriti di salah satu perusahaan di daerah Tanjunguncang dan dikeluarkan sekitar dua bulan lalu. “Sakitnya nggak tau, sakitnya itu, pikirannya itu apa ya. Kata-katanya itu sudah nggak normal kalau lagi kambuh,” ujar Yurimah, Sabtu (5710/2019).

Dari pengakuan Yurimah, Dodi juga dikeluarkan dari pekerjaannya itu karena penyakitnya. Yurimah menyebutkan bahwa, setelah pemberhentian itu dia bersama suaminya sempat mencoba berobat di Batam dengan orang pintar.

“Waktu kerja tinggal di Tanjunguncang, setelah berhenti tidak langsung pindah kesini. Kami berobat ke orang pintar, katanya harus pulang kampung (Sibolga), disuruh berobat di sana,” katanya.

Sekitar tiga minggu berobat di kampungnya, dia kembali lagi ke Batam dengan harapan mendapat pekerjaan.  “Belum pernah pemeriksaan terkait kondisi mentalnya. Cuma kalau penyakitnya lagi kambuh, kalau ditanya gak nyambung, ngomongnya ngawur,” ucapnya lagi.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews