Belum Ada Tanda-tanda Jembatan II Dompak Akan Diperbaiki

Belum Ada Tanda-tanda Jembatan II Dompak Akan Diperbaiki

Kondisi Jembatan II Dompak saat ini. (Foto: Sutana/Batamnews)

Tanjungpinang - Sejak ditutup akses untuk dilewati mobil dan sejenisnya, Jembatan II Dompak hingga kini belum diperbaiki. Pemprov Kepri sebelumnya membatasi akses jalan di jembatan ini karena kondisi tiang pancang penyangga jembatan dalam kondisi memprihatinkan.

Sejak diresmikan 10 tahun lalu, tidak ada upaya perawatan yang dilakukan pemprov pada proyek yang menelan anggaran Rp 50 miliar tersebut. Hal ini mengakibatnya material pancang jembatan keropos dalam tingkat yang parah.

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Provinsi Kepri sebelumnya merencanakan perbaikan pada awal Oktober 2019. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan segera dimulai. Pantauan di lokasi belum ada aktivitas alat berat di lokasi jembatan

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri TS Arif Fadillah mengatakan, untuk perbaikan Jembatan II Dompak harus disegerakan, sebab bila tidak, dikhawatirkan terjadi hal yang tak diinginkan.

"Kondisinya saat ini kan seperti itu, banyak tiang penyangga jembatan yang sudah keropos dan sangat riskan terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya di Dompak, Selasa (1/10/2019).

Pihak PUPRP Kepri jelasnya telah melakukan kajian bersama Tim Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR terhadap kerusakan jembatan tersebut.Hal itu untuk mengitung besaran penganggarannya.

Pihak PU Kepri sudah mengajukan biaya perbaikan jembatan itu dengan total anggaran sebesar Rp 18 miliar. Namun dari total itu, Pemprov Kepri akan membagi penganggarannya menjadi dua tahap (multiyears).

"Skema pengaggarannya dibagi dua tahap. Pertama Rp 6,6 miliar di APBDP tahun ini, dan tahap kedua di APBD murni 2020. Hal ini karena melihat kemampuan keuangan daerah," ujarnya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRP Provinsi Kepri, Hendrija mengatakan, Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran perbaikan di APBD Perubahan 2019 sebesar Rp 6,6 miliar.

"Di APBD Perubahan tahun ini dialokasikan Rp 6,6 miliar dan rencananya pengerjaannya akan dimulai pad Oktober tahun ini," katanya.

Ia menambahkan, dari hasil kajian tim Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR beberapa waktu lalu ada sebanyak 51 tiang yang keropos. Sementara, yang putus ada sekitar 4 tiang.

Dikatakannya, untuk memperbaiki jembatan tersebut seperti kondisi semula, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 18 miliar. Namun, untuk sementara, hanya bisa dianggarkan pada APBD Perubahan Rp 6,6 miliar. Sisanya, akan dialokasikan kembali pada APBD murni 2020.

"Angaran Rp18 miliar itu belum termasuk dengan biaya tambahan seperti proteksi jembatan dan lainnya. Itu hanya mengembalikan kekuatan jembatan 100 persen seperti semula," ungkapnya.

 

Pemprov sadari pentingnya anggaran perawatan

Dengan kondisi jembatan seperti itu tambahnya, Pemprov Kepri harus mengambil tindakan perbaikan, mengingat Jembatan II Dompak merupakan akses penting yang digunakan masyarakat.

"Semua tiang yang ada harus diperbaiki. Namun perbaikan itu berbeda tergantung tingkat kerusakannya dan sesuai dengan alokasi anggaran," ujarnya lagi.

Hendrija menambahkan, dengan kejadian ini ada hikmah dan membuka mata semua pihak, bahwa perawatan jembatan itu sangat penting karena selama ini tidak ada penganggaran perawatan.

Bahkan lanjutnya banyak jembatan yang ada di Kabupaten/Kota yang menjadi tanggungjawab Pemprov Kepri untuk biaya perawatan dan pemeliharaannya.

"Oleh karena itu, pihaknya tiap tahunnya akan mengusulkan anggaran untuk perawatan jembatan di seluruh Kepri yang merupakan tanggungjawab provinsi," ujarnya.

(sut)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews