Putra Mahkota Saudi Minta Kesimpulan CIA Soal Pembunuhan Khashoggi Diungkap

Putra Mahkota Saudi Minta Kesimpulan CIA Soal Pembunuhan Khashoggi Diungkap

Pangeran Mohammed bin Salman (Getty Images/independent.co.uk)

Riyadh - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, atau yang akrab disapa MBS mengomentari kesimpulan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA, yang pada November 2018 lalu menyatakan MBS memerintahkan pembunuhan wartawan senior Saudi, Jamal Khashoggi.

Dalam wawancara dengan program televisi CBS News '60 Minutes' seperti dilansir CBS News, Senin (30/9/2019), MBS mengharapkan agar laporan CIA itu dibuka ke publik secara terang-terangan.

Dalam laporan yang diberitakan media terkemuka AS, The Washington Post, pada November 2018, CIA menyimpulkan bahwa MBS secara personal menargetkan Khashoggi dan MBS mungkin telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018 lalu.

"Saya harap informasi ini diungkapkan. Jika ada informasi semacam itu yang mendakwa saya, saya harap itu diungkapkan kepada publik," jawab MBS saat dimintai tanggapan soal kesimpulan CIA dalam wawancara yang ditayangkan CBS News pada Minggu (29/9) waktu setempat.

Selain CIA, pemerintah AS juga Kongres AS menyatakan keyakinan bahwa MBS yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Apa tanggapan MBS?

"Saya meyakini bahwa apa yang Anda sebut itu tidak benar. Tidak ada pernyataan resmi yang diumumkan oleh pemerintah Amerika terkait hal ini," ucap MBS merujuk pada wartawan CBS News, Norah O'Donnell, yang mewawancarainya.

MBS juga dimintai tanggapan soal orang-orang dekatnya juga orang-orang yang bekerja untuk pemerintah Saudi yang diyakini melakukan pembunuhan Khashoggi yang berlangsung keji.

"Tidak ada informasi atau bukti yang jelas yang menyatakan bahwa seseorang yang dekat dengan saya melakukan sesuatu semacam itu. Ada dakwaan dan mereka sedang diselidiki. Tapi sekali lagi, Anda tidak bisa membayangkan rasa sakit yang kami rasakan, khususnya sebagai pemerintah Saudi, dari tindak kriminal seperti ini," jawabnya.

Diketahui bahwa dua orang dekat MBS yang dituduh merencanakan operasi pembunuhan Khashoggi, telah dipecat oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Sementara itu, jaksa Saudi telah mendakwa 11 orang, termasuk Wakil Kepala Intelijen Mayor Jenderal Ahmed Asiri, terkait pembunuhan Khashoggi. Mantan tangan kanan MBS, Saudi al-Qahtani, juga diduga terlibat namun tidak didakwa secara resmi.

Saat ditanya lebih lanjut soal hubungan Saudi dan AS, sekutunya, yang terdampak oleh kasus Khashoggi, MBS menyatakan hubungan kedua negara lebih besar dari itu.

"Hubungannya (Saudi-AS) jauh lebih besar dari itu dan ini adalah sebuah insiden keji dan menyakitkan bagi kita semua. Peran kami adalah untuk bekerja siang dan malam untuk mengatasi ini dan menjamin masa depan kami jauh lebih baik daripada apapun yang terjadi di masa lalu," tandas MBS.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews