Jakarta - Mi Mix selalu dijadikan tempat uji coba oleh Xiaomi untuk memaksimalkan batas-batas yang ada, utamanya soal layar ponsel. Tak terkecuali dengan Mi Mix Alpha.

Jika pabrikan lain masih berkutat dengan 'waterfall display' yang memenuhi bagian pinggir layar, layar Mi Mix Alpha tak berhenti sampai bagian pinggir, melainkan sampai bagian belakang ponsel.

Praktis, bagian yang tak tertutup layar hanyalah sebuah garis yang pada bagian atasnya menyimpan tiga kamera belakang ponsel itu.

Jadi dengan kata lain, hampir keseluruhan ponsel ditutupi oleh layar, di mana bagian samping layar dimanfaatkan untuk menampilkan sinyal 5G, karena ponsel ini mendukung jaringan 5G, informasi baterai, dan lainnya.

Mi Mix Alpha tak membutuhkan kamera depan, karena jika penggunanya mau selfie, mereka cukup menggunakan kamera belakang dan melihat tampilan kameranya dari layar di belakang ponsel, demikian dilansir dari detikINET yang dikutip dati The Verge, Selasa (24/9/2019).

Ponsel ini menggunakan sensor kamera 108 megapixel buatan Samsung, yang sebenarnya dikembangkan bersama Xiaomi. Sama seperti kebanyakan sensor Samsung lain, 4 pixel pada sensor ini bisa digabungkan menjadi 1 pixel (menjadi 27 megapixel) ketika dipakai kondisi kurang cahaya.

Soal spek, Mi Mix Alpha menggunakan prosesor Snapdragon 855+, konektivitas 5G, RAM 12 GB, storage 512GB, dan fast charging 40W dengan baterai 4.050 mAh.

Dalam acara peluncurannya, CEO Xiaomi Lei Jun memang menyebut Mi Mix Alpha sebagai ponsel konsep, sama seperti ketika mereka pertama merilis Mi Mix. Namun saat itu mereka langsung memproduksi massal dan menjual Mi Mix ke publik.

Inilah yang berbeda dengan Mi Mix Alpha, karena Xiaomi hanya akan memproduksi ponsel ini dalam jumlah kecil dan mulai dijual pada Desember 2019 dengan harga sekitar USD 2.800.

(*)