Penderita ISPA di Bintan Naik 10 Persen, Ini Langkah Dinkes

Penderita ISPA di Bintan Naik 10 Persen, Ini Langkah Dinkes

Ilustrasi.

Bintan - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat kualitas udara di Kabupaten Bintan kian memburuk. Sebab udara di beberapa kecamatan telah tercemar kabut asap yang semakin tebal.

Udara yang tercemar ini sangat beresiko tinggi bagi kesehatan. Salah satunya bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama Af Isnaeni mengaku kabut asap yang semakin tebal ini membuat masyarakat di Kabupaten Bintan menderita ISPA. Tercatat selama sepekan ini jumlah penderita penyakit ini naik 10 persen.

“Jumlah pastinya saya lupa. Tapi penderita ISPA di Bintan saat ini naik 10 persen dari sebelumnya,” katanya, Selasa (24/9/2019).

Penderita ISPA kebanyakam dari kalangan dewasa dibandingkan anak-anak atau pelajar. Meskipun demikian, harus diantisipasi sedini mungkin karena kabut asap di daerah ini semakin tebal tiap harinya.

Jika tidak segera ditangani, penderita ISPA dari kalangan anak-anak atau pelajar akan bertambah. Karena mereka selalu beraktivitas di luar ruangan yang terpapar pemcemaran udara.

“Kita sudah surati Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan untuk segera mengambil langkah cepat meliburkan aktivitas sekolah. Kami juga beritahukan masalah ini ke sekda,” katanya.

Kata Gama, Pemkab Bintan belum memiliki alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Namun, menurut dia, kualitas udara di Kabupaten Bintan tidak berbeda jauh dengan Kota Batam dan Tanjungpinang yaitu hampir 200 atau masuk k dalam kategori kurang sehat.

“Harus jadi perhatian khusus karena dampak kabut asap ini sangat membahayakan bahkan mengerikan,” ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews