Wiranto Minta Publik Tidak Terpancing Pihak yang Ingin Kacaukan Pelantikan Presiden

Wiranto Minta Publik Tidak Terpancing Pihak yang Ingin Kacaukan Pelantikan Presiden

Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Rabu (18/9/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz

Jakarta - Kondisi nasional jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden mulai menghangat. Mulai dari masalah kebakaran hutan dan lahan, kerusuhan di Papua hingga gelombang penolakan massa terhadap sejumlah revisi UU.

Menko Polhukam Wiranto memastikan situasi nasional berjalan aman dan kondusif jelang pelantikan Presiden dan Wapres. Dia mengimbau agar publik tidak terprovokasi pihak-pihak yang ingin mengacaukan prosesi pelantikan.

"Kalau ditanya aman apa tidak? Ya InsyaAllah terjaga. Karena itu, proses yang sudah melalui jalan panjang. Rakyat sudah mengakui. Kita harus konsisten. Jangan mudah terpancing oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengacaukan," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Dia menjelaskan, demokrasi Indonesia melalui Pemilu serentak sudah dijalankan dengan baik. Bahkan semua proses hukum sudah selesai diperkarakan di Mahkamah Konstitusi.

"Artinya, proses hukum tertinggi di Indonesia sudah memutuskan siapa pemenang dari proses Pemilu, Pilpres yang dimenangkan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin. Kewajiban kita semua untuk menjaga proses ini sampai ujung, yakni pelantikan Presiden dan DPR," ujar Wiranto.

Oleh karena itu, dia meminta agar tidak ada pihak-pihak yang berniat membuat onar atau mengacaukan pelantikan tersebut. "Membuat onar, membangun opini-opini, mendelegitimasi pemerintah yang ujung-ujungnya, diduga mengacaukan proses pelantikan DPR dan Presiden," tutur Wiranto.

"Karena itu, saya mengimbau masyarakat jangan mudah terprovokasi, jangan mudah dipancing, jangan mudah dikompori untuk masuk pada kegiatan yang inkonstitusional. Kegiatan yang justru menodai demokrasi kita," kata Wiranto lagi.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews