Pemuda Muhammadiyah Bersuara, Desakan Jokowi dan Kapolri Copot Budi Waseso Meluas

Pemuda Muhammadiyah Bersuara, Desakan Jokowi dan Kapolri Copot Budi Waseso Meluas

Pemuda Muhammadiyah konpers menolak Budi Waseso (Foto: Merdeka)

BATAMNEWS.CO.ID, Yogyakarta - Warga Muhammadiyah dari berbagai elemen menyatakan kegeramannya terhadap perilaku Kabareskrim KomjenBudi Waseso yang melecehkan mantan Ketua PP Muhammadyah Achmad Syafii Maarif sebagai salah seorang tokoh bangsa. Pernyataan Budi Waseso yang meminta Buya Syafii untuk tidak ikut campur dalam penegakan hukum dinilai sebagai sikap yang sama sekali tidak menghargai masukan dari luar.

Ketua PP Nasiatul Aisyiyah, Norma Sari mengatakan, Budi Waseso tidak saja gagal paham mencerna apa yang disampai Buya Syafii, tapi juga gagal paham dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Budi Waseso itu gagal paham. Dia tidak bisa menangkap sinyal dari apa yang disampaikan oleh Buya, bahwa penegakan hukum itu harus berada digaris depan pemberantasan korupsi, bukan malah mengkriminalisasi pemberantas korupsi," katanya saat menggelar konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (15/7).

Menurutnya, kegagalan paham Budi Waseso tersebut terlihat dalam kasus penetapan tersangka terhadap dua Komisioner Komisi Yudisial. Itu membuktikan jika Budi Waseso tidak paham jika pemberantasan korupsi harus didukung, bukannya malah dilemahkan dengan kriminalisasi.

"Lihat sekarang, setelah KPK dilemahkan, sekarang Komisi Yudisial, dan lagi-lagi Polri," ujarnya.

Sementara itu tokoh muda Muhammadiyah, Zuly Qodir yang juga merupakan pengajar di Ahmad Syafii Maarif School melihat permasalahan ditubuh Polri harus segera dihentikan. Sebab jika tidak, maka institusi Polri akan semakin buruk citranya di masyarakat dan semakin tidak dipercaya masyarakat.

"Saat calon Kapolri ditetap sebagai tersangka oleh KPK, lalu KPK dikriminalisasi. Permulaannya di sana. Kalau semua orang nanti dikriminalisasi, siapa orang yang mau memberantas korupsi," tambahnya.

Meski demikian dia melihat masalah ditubuh Polri sebenarnya hanyalah segelitir orang saja. Masih banyak polisi bersih yang perlu didorong untuk melakukan perubahan ditubuh Polri.

"Kita tahu masalahnya itu hanya beberapa orang saja, hanya sebagian kecil orang ditubuh polri," tandasnya.

Menambahkan hal tersebut, Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Yogyakarta, Tri Wahyu meminta Presiden Joko Widodo untuk konsisten dengan janji nawacitanya. Dia juga meminta presiden mencopot Budi Waseso sebagai Kabareskrim.

"Kami menyerukan kepada Presiden untuk mencopot Budi Waseso," tegasnya.

Sebelumnya permintaan dicopotnya Komjen Budi Waseso menyusul penetapan tersangka pencemaran nama baik terhadap Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki dan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri. Hal itu salah satunya diungkapkan mantan Ketua PP Muhammadyah Achmad Syafii Maarif.

Pria yang akrab disapa Buya ini meminta agar Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberi saksi tegas terhadap penegak hukum yang melakukan tindakan sewenang-wenang.

sumber: merdeka.com

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews