KKP Karimun Ikut Antisipasi Penyebaran DBD di Pelabuhan dengan Larvitrap

KKP Karimun Ikut Antisipasi Penyebaran DBD di Pelabuhan dengan Larvitrap

Foto: Edo/Batamnews

Karimun - Kantor Kesehatan Kawasan Pelabuhan (KKP) Tanjungbalai Karimun, mencanangkan program memutus rantai perkembangbiakkan Aedes Aegypty

Kegiatan bebas vektor dan pencanangan 1000 larvitrap (perangkap larva nyamuk) dan ovitrap (perangkap telur nyamuk)  tersebut dari Kemenkes RI melalui KKP. Mereka kerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinkes.

Direktur P2PTVZ, Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi yang menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemkab Karimun dalam menekan kasus demam berdarah.

"Kami tentunya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi karena pemerintah daerah Karimun sangat memperhatikan kesehatan masyarakat. Harapan Kami berharap penyakit demam berdarah dapat tereliminasi dari Karimun," ujar Siti.

Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan bahwa kasus demam berdarah di Karimun terpantau menurun setiap tahunnya. Meskipun angka demam berdarah fluktuatif, namun menurun di tahun 2019 dan tidak ada angka kematian.

Disebut Rafiq, ditahun 2015 ada sebanyak 350-an, 2016 sebanyak 400, 2017 turun menjadi 70 kasus, tahun 2018 naik menjadi 170, dan 2019 saat ini tercatat 166 kasus.

"Angka kematian akibat DBD turun sebanyak dua kasus dari tahun sebelumnya," kata Rafiq.

Ia mengimbau masyarakat untuk terus bersama sadar lingkungan untuk menekan DBD. Jangan pernah berhenti dan selalu waspada terhadap penyakit ini.

Kepala Kantor KKP Kelas II Tanjungbalai Karimun, Bakhtiar Agus Wijaya mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas kesehatan dalam memberantas dan menerapkan program tersebut.

"Kegiatan ini untuk menekan perkembangbiakkan nyamuk, tidak hanya di kawasan pelabuhan saja, tapi juga bersama Dinas Kesehatan," ujar Bakhtiar.

Dengan menggandeng Dinkes, program tersebut juga akan diterapkan pada lingkungan masyarakat melalui puskesmas setiap kecamatan. "Untuk ke rumah-rumah akan dihandle puskesmas, lalu juga ke sekolah dan pasar," katanya.

(aha)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews