Pembangunan Palapa Ring di Anambas
Tol Langit, Menjaga Kedaulatan Sinyal di Ujung Utara Indonesia
SARI (25) terlihat gelisah di rumahnya yang berada di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Ia tampak mondar mandir di dalam rumah, dari jendela satu ke jendela lain.
Bahkan sesekali ia memanjat kursi dan mengeluarkan telepon genggamnya ke luar jendela. "Biar dapat sinyal, harus seperti itu," kata Sari bercerita kisah satu tahun lalu itu, Selasa (13/8/2019). Ketika itu Sari hendak menghubungi salah satu temannya.
Kejadian itu harus dijalani Sari meskipun ia berada di Ibu Kota Kabupaten Anambas. Padahal rumahnya itu berada di dekat perkantoran Kabupaten Anambas. Tetapi sinyal masih lemah untuk berkomunikasi maupun internetan.
Begitu juga yang dialami Gita (32). Wanita yang bekerja di salah satu intansi pemerintahan ini terpaksa harus tidak berkomunikasi secara rutin dengan keluarga di kampung halaman. Pasalnya satu tahun lalu sinyal sangat sulit untuk didapatkan.
"Dulu memang susah, menelepon putus-putus, kita harus cari tempat yang tinggi baru ada sinyal," kata wanita asal Sumatera Barat itu bercerita kepada Batamnews.co.id.
Memang satu tahun lalu kondisi Anambas sangat terisolir dan minim jaringan. Apalagi, pulau ini termasuk daerah 3T yaitu tertinggal, terdepan dan terpencil di Indonesia.
"Nelpon saja susah ketika itu, apalagi internet lelet sekali," katanya.
Keadan sinyal seperti itu nyaris membuat Anambas yang terkenal dengan kuliner Mie Tarempa tersebut tidak berkembang. Tidak hanya ketinggalan dalam alat komunikasi masyarakat, sistem pemerintahan, dan usaha masih manual sistem. Padahal di beberapa daerah sudah beralih ke e-commerce dan e-government.
Tetapi kondisi tersebut sudah menjadi kenangan bagi sebagai masyarakat Anambas, terutama yang berada di Ibu Kota. Saat ini warga sudah menikmati jaringan telekomunikasi, bahkan internet 4G.
Semuanya mulai hidup. Terutama kegiatan yang berbasis internet.
Kondisi tersebut merupakan salah satu dampak hadirnya Palapa Ring Barat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Program membangun dari pinggir tersebut tampaknya cukup berhasil meskipun belum secara maksimal.
Palapa Ring Napas Baru Masyarakat Anambas
“Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa". Begitulah Sumpah Palapa yang didengungkan Patih Gajah Mada kemudian diambil menjadi nama program Kominfo, Palapa Ring.
Palapa Ring sendiri merupakan suatu proyek pembangunan jaringan serat optik secara nasional. Jaringan ini akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia sehingga tercapainya pemerataan internet cepat.
“Pemerintah kerja cepat untuk menghubungkan kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan jaringan serat optik,” ujar Rudiantara Menkominfo, beberapa waktu lalu di Batam.
Program ini akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer. Proyek ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network).
Kebijakan Palapa Ring juga sempat menjadi bahan dalam Debat Calon Presiden pertengahan 2019 lalu. Jokowi menegaskan akan bahwa seluruh tanah air akan menikmati internet cepat.
"Dari Sabang sampai Merauke akan sepenuhnya mendapatkan internet," kata Jokowi.
Jokowi yakin, setelah jaringan internet terpasang dengan baik maka seluruh rakyat dan pelaku usaha dapat berbisnis berjejaring membuka wawansan secara global.
Jaringan tersebut berkapasitas 100 GB (upgradeable 160 GB) dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core). Strategi pembangunan proyek Palapa Ring ini adalah dengan membentuk suatu konsorsium dimana anggota konsorsium terdiri dari penyelenggara telekomunikasi di tanah air.
Dalam tahap pengerjaannya proyek palapa ring terbagi menjadi tiga tahapan diantaranya Palapa Ring barat, tengah dan timur. "Salah satunya Anambas termasuk tempat yang didirikan Palapa Ring barat," ujar Jeprizal (45), Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Anambas kepada Batamnews.co.id, Selasa (13/8/2019).
Jeprizal menjelaskan, pemasangan Palapa Ring di Anambas sudah selesai Maret 2018 lalu. Sehingga saat ini sebagian masyarakat Anamabas sudah bisa menikmati telekomunikasi dan jaringan internet dengan cepat.
"Sekarang sudah membaik, dibandingkan sebelumnya," kata Jep, sapaan akrabnya.
Ia menceritakan, setelah pemasangan Palapa Ring tersebut, program disambut baik para provider ataupun operator seperti Telkomsel, XL dan Smartfren. Ketiga operator tersebut secara cepat meningkatkan jaringan mereka menjadi 4G.
"Sehingga sekarang masyarakat sudah bisa memilih, mau gunakan yang mana," katanya.
Jep memahami, dengan hadirnya Palapa Ring untuk daerah 3T tersebut secara tidak langsung sudah mengentaskan kesenjangan akses telekomonikasi. Apalagi Anambas termasuk salah satu daerah perbatasan Indonesia dengan beberapa negara lainnya.
Jep menjelaskan, meskipun saat ini jaringan secara baik baru dirasakan beberapa tempat tetapi hal tersebut sudah cukup membantu. "Yang sudah mendapatkan jaringan 4G seperti di Kecamatan Siantan, Siantan Utara, dan daerah di dekat ibukota lainnya," kata Jep.
Bahkan Kominfo RI melalui dinas terkait terus mendorong pemasangan Palapa Ring di beberapa deareh terpencil lainnya. Ditargetkan 2019 ini jaringan berkualitas bagus akan terus dikembangkan ke beberapa tempat lain di Anambas.
"Tentu program tersebut sedikitnya sudah dapat membantu kami yang berada di perbatasan, akses internet sudah mulai menyebar," katanya.
Jep menceritakan beberpaa kemudahan dari adanya internet tersebut yaitu pemerintah sudah bisa menerapkan e-government. Bahkan satu tahun terakhir ini sejak ada jaringan secara menyeluruh pemerintah sudah menerapkan sistem digital.
"Ada beberapa aplikasi yang langsung menerapkan sistem online, seperti perizinan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), Online Single Submission (OSS), Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan lainnya. Dahulu kita sebelum ada jaringan, pelelangan dan perizinan lain masih manual," katanya.
Salah seorang pegawai Pemkab Anamabas memanfaatkan aplikasi pemerintahan setelah adanya internet, belum lama ini. (Foto: yogi/batamnews)
Sedangkan saat ini Pemerintah Anambas sudah memiliki aplikasi yang mendukung jalannya roda pemerintahan. Seperti aplikasi Anambas Single Information System (ASIS).
"Di sana kita terapkan pengelolaan keuangan seperti e-budgeting, pajak, pegawaian semuanya secara online," katanya.
Sebelumnya aplikasi tersebut sudah pernah dirancang. Tetapi setelah adanya Palapa Ring tersebut baru bisa dijalankan. "Kedepan akan kita kembangkan lagi aplikasi lainnya," kata dia.
Tidak hanya itu, di Anambas sendiri setelah adanya jaringan tersebut pemerintah setempat membuat "Taman Bermada". Taman tersebut merupakan ruang terbuka hijau dengan akses internet gratis.
Ke depan Jep mengatakan, akan memberikan jaringan internet gratis di beberapa tempat objek wisata. "Seperti di wisata Batu Lepe, Batu Tempak, dan lainnya," kata dia.
Selain berdampak kepada sistem pemerintahan. Hadirnya Palapa Ring juga memperbaiki kebutuhan layanan masyarakat dalam berkomunikasi.
Salah satunya yang membantu nelayan di laut Anambas mencari nafkah. Biasanya mereka sulit mendeteksi keberadaan. Sedangkan sekarang sudah sangat mudah dengan aplikasi yang ada tentu dukungan jaringan dari palapa ring tersebut.
"Bahkan sekarang nelayan mengunakan aplikasi yang terintegrasi dengan jaringan internet dapat mengetahui keberadaan ikan di laut," kata Jep.
Tidak hanya itu, masyarakat saat ini sudah dapat mendapatakan informasi secara cepat dari media online maupun media sosial, tentang isu nasional maupun daerah.
Seperti tujuan Kominfo sendiri, pemerataan jaringan internet tersebut juga akan berdampak kepada ekonomi masyarakat setempat. Setelah adanya jaringan Palapa Ring beberapa masyarakat Anambas sudah membuka usaha e-commerce.
"Ada yang jual jilbab, makanan, dan lainnya secara online," kata Jep.
Bahkan saat ini setelah hadirnya jaringan tersebut, warga Anambas kini juga bisa belajar secara online melalui internet.
Setelah adanya Palapa Ring, operator layanan internet seperti IndiHome juga ikut mengembangkan diri di pulau terluar itu. Di Tarempa IndiHome memperluas jaringan produk yang dipasang di rumah-rumah, karena dulu tidak ada.
Bahkan saat ini di Anambas sudah terdapat 400 pelangan tetap IndiHome. "Ke depan laporan IndiHome akan tambah lagi 300 pelanggan," katanya.
Hidupnya e-Commerce di Pulau Terluar
Rudi Afriadi (28) sudah memiliki konter jualan telepon seluler sejak lima tahun lalu di Tarempa, Anambas, Provinsi Kepri. Tetapi usahanya seperti mati enggan hidup tak mau.
"Berat karena jaringan saja lelet, siapa yang mau beli paket atau pulsa," kata Rudi bercerita kisah satu tahun lalu itu kepada Batamnews.co.id, Selasa (13/8/2019) sore.
Tetapi kondisi itu berubah drastis sejak hadirnya palapa ring barat Kominfo hadir di Anambas. Konter kecil-kecilan Rudi sudah mulai lebih baik.
Bahkan sampai saat ini pendapatannya naik hingga 100 persen. "Ya setelah ada sinyal tentu banyak yang beli paket internet pulsa dan lainnya," kata dia.
Rudi tidak mau menyebutkan jumlah pendapatannya dalam sebulan. Tetapi setidaknya membuat konter dia hidup kembali. Tidak hanya Rudi beberapa konter lain di Ibu Kota Anambas itu juga ikut berkembang.
Tidak hanya itu, Rudi juga bercerita beberapa temannya ikut mengembangkan usaha setelah ada jaringan. Mulai dari jual makanan secara online, makanan dan lainnya.
Tidak hanya online shop di Anamabas sendiri. Ada beberapa teman Rudi yang jual online keluar Anambas.
"Kalau keluar, pakai ekspedisi, lambat memang, online yang dijual macam-macam, kayak produk kecantikan, baju, parfume dan lainnya," kata dia.
Begitu juga yang dilakukan Sari. Remaja ini memanfaatkan jaringan internet untuk menjual jilbab secara online di Anambas. Bahkan setelah ada jaringan internet ia lebih leluasa memilih jilbab yang ingin dipasarkan.
"Beberapa jilbab itu berasal dari Batam," kata Sari.
Hadirnya Palapa Ring Barat di Anambas sudah sejalan dengan Nawacita Jokowi yaitu membangun dari pinggir. Saat ini meskipun disebut salah satu daerah terluar, Anambas sudah bisa berselancar di atas tol langit tersebut.
Laporan Yogi Eka Sahputra (Anambas)
Komentar Via Facebook :