Di Batam, Jeka Saragih Buka Rahasia Bikin KO Hendrik di One Pride MMA

Di Batam, Jeka Saragih Buka Rahasia Bikin KO Hendrik di One Pride MMA

Jeka Saragih, juara bertahan One Pride MMA (Foto: Tutus/Batamnews)

Batam - Jeka Asparindo Saragih benar-benar tak menyangka bisa mempertahankan sabuk sabuk juara kelas lightweight One Pride MMA melawan wakil Elite MMA/Karo Simalem Kabanjahe, Hendrik Tarigan.

"Hendrik adalah senior saya waktu jadi atlet wushu di Sumut. Saya sempat grogi karena tahu dia tahan pukul, kalau dipukul maju terus," ujar Jeka saat bertandang ke Batamnews, Jumat (2/8/2019).

Jeka hanya butuh waktu 1 menit 11 detik menumbangkan Hendrik dalam pertarungan perebutan sabuk juara One Pride MMA Pro Never Quit, Fight Night 30, di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019 WIB.

Menjelang pertarungan dengan Hendrik, memang Jeka mempersiapkan latihan khusus. Bahkan porsi latihannya menjadi tiga kali lebih berat. 

"Biasanya cuma dua kali, kali ini menjelang bertarung porsi latihan naik tiga kali," ujar pria berusia 24 tahun tersebut didampingi Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk dan ofisial tim Aldi Braga.

Ia juga membuka rahasia latihannya. Terutama dalam melatih fisik dan stamina. "Fisik dan teknik serta paling berat latihan beban," ujar pria asal Simalungun, Sumatera Utara itu.

Selain itu, menjaga makanan dan asupan gizi juga ia ungkapnya juga sangat penting. "Tidak boleh yang berminyak serta cabe," ujar Jeka yang selama ini berlatih di Satria Negara Fighting Camp di Bandung, Jawa Barat.

Jeka saat bertandang ke Batamnews (Foto: Tutus/Batamnews)

Jelang pertarungan antara Jeka dengan Hendrik cukup panas. Perang kata-kata antara keduanya berlangsung panas. Bahkan Jeka sempat meluapkan emosinya usai menang bertanding.

"Saya berlatih keras untuk membungkam mulut, Bang Hendrik," ujar Jeka di Octagon. Lawan Jeka memang bukan main-main. Empat kali bertading dan baru kalah melawan Jeka Saragih.

Bagi Jeka, Hendrik memang bukan sosok yang asing. Mereka pernah bersama menjadi atlet wushu di Sumatera Utara.

"Dia senior saya, saya tahu sepak terjangnya, pernah juara dunia wushu juga, sea games, menang PON udah langganan," ujar Jeka.

Kegarangan Hendrik sudah teruji. "Dia kalau dipukul tidak goyang, malah ngejar, begitu yang saya lihat dari sosok Hendrik," ujar Jeka.

Setelah kemenangan itu, Jeka pun berharap bisa mengukir prestasi di tingkat internasional. Ia pun akan mengikuti Super Fight International di Jakarta pada September 2019 mendatang.

Jeka juga mengukir rekor kemenangan 9 kali bertanding dan hanya satu kali kalah. Dia pun berharap bisa naik kelas lebih tinggi.

Dalam kesempatan itu, Jadi Rajagukguk mengatakan, prestasi atlet asal Batam itu perlu diapresiasi. Ia pun membawa Jeka ke Batam dan meminta dukungan sejumlah pihak.

Ia pun berharap kedepan, ada sasana untuk para atlet tarung bebas itu untuk berkembang. "Kita punya sport centre di Stadion Temenggung Abdul Jamal, mungkin kedepan bisa digunakan atau dijadikan tempat latihan," ujar dia.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews