Vakum Hampir Setahun, PSSI Lingga Persiapkan Liga Lingga 1

Vakum Hampir Setahun, PSSI Lingga Persiapkan Liga Lingga 1

Ketua PSSI Lingga, Aziz Martindaz saat memimpin rapat persiapan berbagai program PSSI salah satunya kompetisi PSSI Lingga Cup 1 (Foto:ist)

Lingga - Sempat vakum hampir setahun, tepatnya sejak Musyawarah daerah (Musda) pada 23 Juni 2018, kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Lingga, mulai aktif kembali setelah Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun menyerahkan SK pengurus priode 2018-2022 pada April 2019 lalu.

Ketua PSSI Kabupaten Lingga, Aziz Martindaz mengatakan, dengan didapatnya SK dari Gubernur, kemudian melihat antusiasnya masyarakat Negeri Bunda Tanah Melayu menikmati perkembangan kemajuan sepak bola, maka pihaknya merasa wajib untuk membuat suatu regulasi program secara sistematis dan terencana.

"Ini dilakukan agar formasi sepak bola yang dipertontonkan mendapatkan nilai kualitas dan kuantitas hingga suatu pristise yang didapat dari suatu kejuaraan. Oleh karena itu setiap kompetisi yang dilakukan diluar dari program PSSI akan kita atur agar nantinya tidak saling bertubrukan jadwalnya," kata dia kepada Batamnews.co.id, Minggu (7/7/2019).

Ia menjelaskan, apa yang dilakukan PSSI saat ini merupakan tonggak awal dari suatu perubahan sistem persepakbolaan yang akan digulirkan nantinya. Bahkan, format permainan pun akan dikemas se-profesional mungkin atau paling tidak mendekati profesional, agar Lingga nantinya dapat mencari bibit-bibit sepak bola handal untuk diwakilkan pada ajang kompetisi yang lebih tinggi.

"Momen pelantikan nanti akan disejalankan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I dan sekaligus uji kompetisi pertama dengan turnamen sepak bola PSSI CUP I Lingga, yang rencananya pada 17 Agustus nanti. Ini merupakan rangkaian awal dari suatu program yang berkelanjutan," ujarnya.

Lanjut dia, nanti dalam ketentuan dan aturan yang disepakati oleh panitia dan dilegitimasi PSSI ditetapkan peserta club atau tim terpilih sesuai ketentuan yang ada. Tim-tim tersebut akan ditempatkan sebagai peserta Liga Lingga 1 (L21) dari perwakilan daerah kecamatan se-Kabupaten Lingga.

"Dalam Rakerda nanti akan dibahas rancangan Liga tersebut yang memakai sistem kompetisi penuh (double round-robin). Yaitu main tandang dan kandang atau home away. Waktu lamanya kompetisi selambatnya 10-11 bulan," ucap Aziz.

Sementara itu, ketika disinggung terkait adanya rencana Kecamatan Karang Bidare membentuk Liga Sepak Bola, ia menilai langkah tersebut merupakan hal yang baik dan perlu di dukung.

"Dari aspek legalitas penyelenggaraan tersebut, walaupun PSSI belum dilantik, kita tidak mempermasalahkan, karena memang awal pemikiran saya untuk membuat Liga Sepak Bola antar kecamatan se-Kabupaten Lingga yang memang mesti diawali dari Liga antar desa,"  jelasanya.

"Dan itu pernah saya lakukan pada tahun 2008 dengan membentuk Liga Lestari untuk wilayah Kecamatan Lingga Timur dan Utara dan Liga KONI untuk wilayah Kecamatan Lingga, sehingga akhir dari kedua Liga tersebut kita kompetisikan lagi para juaranya dengan Super Liga," sambung Aziz.

Maka kata dia, keinginan Camat Katang Bidare tersebut bukan lah hal baru yang pernah dilakukan. Namun, rencana mereka patut di apresiasi dalam membangkitkan olahraga bagi pencinta sepak bola.

"Jarang sekali ada camat yang punya kepedulian dalam persepakbolaan. Padahal sepak bola ini jika dikelola secara baik dan profesional bukan saja dapat dinikmati dalam bentuk hiburan, bisa lebih dari pada itu," tutur Aziz.

Atas dasar banyak dan berminatnya masyarakat menikmati persepakbolaan, PSSI pun ingin menjadikan dan mengubah mindset persepakbolaan Kabupaten Lingga yang berorientasi pada profit orientied. Tak hanya itu saja, perlahan-lahan berkat kompetisi tersebut dapat dilakukan pembenahan lapangan sepak bola yang semulanya tidak memenuhi ukuran standar kini menjadi lebih baik.

"Harapan ini tentu tidak lepas dari partisipasi dan dukungan masyarakat, baik itu masyarakat penikmat sepak bola maupun sponsor-sponsor yang ingin terlibat didalamnya, terutama pemerintah daerah dalam rangka langkah awal memberikan insentif anggaran sebelum benar-benar nantinya PSSI beserta program-programnya bisa mandiri lepas dari ketergantungan pemerintah," ucapnya.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews