Pakai Bahan Bakar Gas, Blue Bird Irit Biaya Operasional Hingga 40 Persen

Pakai Bahan Bakar Gas, Blue Bird Irit Biaya Operasional Hingga 40 Persen

Kepala Operasional Blue Bird Batam, Afied Gustiawan.

Batam - Sosialisasi penggunaan bahan bakar ramah lingkungan bagi transportasi, terutama transportasi umum,  terus digencarkan oleh pemerintah. Salah satunya dengan penggunaan bahan bakar gas. 

Blue Bird menjadi salah satu perusahaan taksi di Batam, yang seluruh armadanya sudah menggunakan bahan bakar gas. Hal ini dipilih mereka, selain mendukung program pemerintah, juga untuk menghemat biaya pengeluaran. 

Kepala Operasional Blue Bird Batam, Afied Gustiawan mengatakan ada 75 unit armada yang dimiliki Blue Bird Batam dan keseluruhan menggunakan bahan bakar gas. 

"Blue Bird sendiri selalu mendukung program pemerintah untuk menciptakaan kendaran ramah lingkungan. Apalagi kita transportasi ini kan yang paling banyak menguras energi dalam hal bahan bakar," kata Afied, Senin (24/6/2019). 

Menurut Afied, penghematan yang bisa dilakukan Blue Bird setelah menggunakan bahan bakar gas cukup signifikan. Setiap harinya pengemudi bisa menghemat 30% hingga 40%. 

"Dari segi efisiensi penggunaan bahan bakar. Dibandingkan bahan bakar jenis premium, ataupun bahan bakar cairlah. Per mobil pengeluaran untuk pengemudi paling tingginya Rp 80 ribu per hari," ungkapnya. 

Baca: Saat SPBG Jadi Wadah Komunitas dan Informasi Para Sopir Taksi

Dengan pengeluaran bahan bakar yang hemat hingga 40% tersebut, Blue Bird berharap bisa memberikan hasil lebih bagi pengemudi. 

"Dari segi pengemudinya sendiri, income yang bisa dibawa pulang lebih banyak dengan penghematan tersebut," ucapnya. 

Selain mendukung program pemerintah, serta banyaknya keuntungan lainnya yang bisa didapat. Penggantian bahan bakar armada menggunakan bahan bakar gas ini sudah dimulai terlebih dahulu oleh kota-kota lainnya seperti Jakarta

"Penggunaan bahan bakar gas juga sesuai dengan intruksi pusat dan arahan pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan," ucapnya lagi. 

Untuk di Batam sendiri penggantian bahan bakar armada Blue Bird menjadi gas sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. 

"Batam itu sudah 2 tahun menggunakan bahan bakar gas, gas ini aman dan ketika kena udara dia hilang, dan paling yang jadi kendala dari segi gasnya ya itu tapi adanya kebocoran di selang. Jadi kalau bocor gas cepat habis udah itu aja," terangnya. 

Hingga saat ini, belum ada kendala yang berarti yang dia temukan dari penggunaan bahan bakar gas pada armadanya. 

"Perawatan sendiri tidak ada yang spesifik sih sama aja, tidak berpengaruh ke kinerja mesin sebenarnya. Paling perawatan yang paling sering kita lakukan itu penggantian busi sih. Karena gaskan pengapiannya lebih cepet panas," imbuhnya. 

"Biasanya kita ganti busi per 6 ribu kilometer, sekarang sekitaran 1500 sampai 2 ribu meter kita langsung ganti, paling itu saja sih. Secara keseluruhan tidak ada kendala yang berarti," pungkasnya. 

(das)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews