Saat SPBG Jadi Wadah Komunitas dan Informasi Para Sopir Taksi

Saat SPBG Jadi Wadah Komunitas dan Informasi Para Sopir Taksi

Para petugas SPBG dan komunitas sopir taksi berbahan gas. (Foto: Dyah/Batamnews)

Batam - Keberadaan SPBG tidak hanya jadi solusi untuk menghemat pengeluaran bahan bakar. Bagi pengemudi taksi berbahan bakar gas, lokasi ini juga menjadi tempat dimana mereka menjalin komunitas untuk berbagi informasi.

Kepala Pimpinan SPBG Tria Siswandi, mengatakan, komunikasi yang dijalin dengan pelanggan SPBG ini bukanlah kali pertama yang diinisiasi SPBG Batam.

"Biasanya kita dari SPBG yang menginisiasi terlebih dulu, Tapi di kota lain sudah ada, nah sementara di Batam sebagai bentuk komunikasi wadahnya dari manajemen di pullnya dulu walaupun belum sebesar di Jakarta," katanya, Minggu (23/6/2019).

Adanya jalinan silaturahmi antara SPBG dengan taksi berbahan bakar gas, bertujuan untuk berbagi informasi, serta edukasi ketika ada kendala dalam pemakaian gas.

"Tujuannya agar kita bisa saling komunikasi aja, misalnya mereka ada keluhan penggunaan gas, atau kita bisa sharing gasnya tekanannya berapa, mereka biasanya ngisi gas pagi dan sore ada penurunan, disitu kita edukasi bahwa bukan karena gas nya turun tapi ada perbedaan suhu," ujarnya.

Selain edukasi, antara SPBG dan pengemudi juga sering bertukar cerita sehari-hari, misal sepinya penumpang.

"Biasanya dikegiatan ini kita sambil cerita misal teman Blue Bird cerita penumpang sepi karena kenaikan harga tiket di Batam, kita pun yang tanya kenapa mereka sepi pengisian biasanya seminggu tiga kali," jelasnya.

Kegiatan ini cukup sering diadakan di SPBG setiap minggunya. Akhir minggu menjadi waktu yag paling sering untuk berkumpul.

"Kita biasanya diteman-teman Blue Bird paling sering isi ditempat kita dibanding yang lain. Jadi kita sering ngadain kegiatan ngumpul bareng sekedar ngobrol sharing sambil makan gorengan bersama dan minum. Jadwalnya sih gak tentu biasanya sih sore yang sering ngumpul-ngumpul. Jumat sore, kamis sore atau sabtu sore. Bahkan semua teman-teman disini kenal sama bapak-bapak blue bird," paparnya.

Setiap kali ada event PGN, Blue Bird menjadi taksi yang tak pernah tertinggal informasi. Terutama pada event yang berhubungan dengan PBG.

Darmawi Darsin, Ketua Serikat Pekerja Pengemudi Blue Bird Group mengaku pelayanan yang dberikan SPBG sangat luar biasa. Bahkan dirinya juga cukup sering bergabung ketika ada kegiatan kumpul-kumpul.

"Untuk kumpul begini kami cukup sering. Kami juga sambil nongkrong disini sambil ngambil penumpang dari mega mall atau pelabuhan. Bahkan kami juga sering mendapat cinderamata seperti handuk atau apa dari Blue Bird," katanya.

Pengemudi lainnya, Zainal husin mengaku hal yang sama. Tak hanya seperti pelayanan kepada peanggan, pelayanan SPBG dinilai lebih kepada kekelurgaan.

"Saya ikut silaturahmi ini, cukup sering dan pelayanannya sangat bagus sekali. Cukup dekat, komunikatif dan friendly ramah sekali. Jadi pelayanan dari di kompas sampe security nyaman banget. Dari pihak SPBG juga sering menanyakan kami, misal mulai jarang ngisi," ucapnya.

Aman Nuh Harahap mengaku, dari sekian banyaknya pengemudi taksi berbahan bakar gas, Blue Bird memang mendominasi di SPBG, hal ini bukan karena diskriminasi, tapi karena Blue Bird yang paling sering hadir di SPBG.

"Kami mengisi itu selain kewajiban tapi juga karena merasa ada keuntungan. Ya kalau bilang komunitas atau perkumpulan ini ya baru kami rasakan 10 bulan ini. Bahkan kami pernah mendirikan tenda didepan SPBG tapi karena cuaca tidak mendukung jadi ditumbangkan oleh angin. Sampe-sampe orang ngasih nama ini pangkalan Blue Bird," candanya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews